JAKARTA,iNews.id- Angka kematian ibu yang masih tertinggi di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia berdampak pada kesejahteraan, kesehatan, dan kualitas hidup perempuan, keluarga, dan bangsa.
Oleh karenannya, lanjut Puan, bidan memiliki peran penting dalam mengatasi persoalan ini.
"Untuk itu, kita semuanya sudah sepatutnya memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk meningkatkan profesionalisne dab kompetensi bagi para bidan,” ucap Ketua DPR Puan Maharani.
Hal ini disampaikan Puan dalam memperingati Hari Bidan Internasional yang jatuh setiap 5 Mei.
Ketua DPP PDI-P ini menilai, profesi bidan harus dididik dan dilatih dengan baik, dan diregulasi dengan layak. Meburut Puan, profesi bidan butuh lingkungan untuk bekerja secara efektif, termasuk bekerja sebagai bagian dari tim yang suportif, serta dengan sumber daya yang layak.
"Karena itu, penting bahwa investasi untuk bidan harus fokus tidak hanya pada jumlah, tapi juga pada pendidikan, pelatihan yang berkelanjutan, regulasi, juga lingkungan kerja,” tegas mantan Menko PMK ini.
Puan Maharani juga mengucapkan terimakasih atas dedikasi para bidan yang telah membantu memperkuat sistem kesehatan di Indonesia, khususnya bagi para ibu dan bayi.
"Terimakasih atas dedikasi yang telah diberikan, untuk kehidupan yang berkelanjutan. Karena berkat dedikasi dan jasa para bidan lah, para ibu berhasil melahirkan bayinya dengan selamat, dan bayi yang dilahirkab juga bisa tumbuh sehat," katanya.
Meski demikian, Puan mengingatkan bahwa tenaga kesehatan di Indonesia termasuk para bidan masih memiliki pekerjaan rumah besar. Sebab, angka kematian ibu melahirkan dan bayi yang baru lahir masih cukup tinggi.
Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 2015, dua perempuan di Indonesia meninggal setiap jam akibat komplikasi selama kehamilan, melahirkan, dan nifas.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait