Harapan Baru Imam Irhabi, Santri yang Lumpuh Kini Bergerak Dibantu Kursi Roda dari BAZNAS

BUKITTINGGI, iNewsPadang.id — Sinar harapan kembali menyala di mata Imam Irhabi, santri Pondok Pesantren Muwahiddin Panyalaian asal Pakan Labuah, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Setelah berbulan-bulan terbaring akibat kecelakaan yang membuatnya lumpuh, Imam kini bisa kembali bergerak dengan bantuan kursi roda yang ia terima dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Bukittinggi.
Kecelakaan yang menimpa Imam bukan hanya menghentikan langkahnya secara harfiah, tetapi juga sempat meredupkan semangatnya menuntut ilmu.
Meski sudah lima kali menjalani operasi untuk mengobati kakinya, kondisi fisiknya belum memungkinkan untuk berjalan.
Aktivitas sehari-hari menjadi terbatas, dan setiap minggu ia harus menjalani kontrol medis ke rumah sakit.
Di tengah keterbatasan, keluarganya tak tinggal diam. Sang kakak, Tiara, mahasiswa di Kampus Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, berinisiatif mengajukan permohonan bantuan kursi roda ke BAZNAS Bukittinggi.
Harapannya sederhana: agar adiknya bisa kembali menjalani hari-hari dengan lebih mandiri.
Permohonan itu akhirnya dijawab. Setelah dilakukan survei oleh tim BAZNAS dan dinyatakan layak menerima zakat, Imam pun mendapatkan kursi roda.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua BAZNAS Bukittinggi Edi Syahmian, didampingi dua wakil ketua, Jhoni Aswan dan Asrial Gindo, Rabu, (18/6/2025).
“Alhamdulillah saat ini Imam sudah mendapatkan kursi roda dari BAZNAS, karena itu kita atas nama keluarga mengucapkan terima kasih,” ujar Tiara dengan mata berkaca-kaca. Baginya, bantuan ini bukan sekadar alat bantu, tapi simbol dukungan moral yang menguatkan keluarganya dalam menghadapi ujian.
Tiara juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para Muzaki yang telah menunaikan zakat melalui BAZNAS. Menurutnya, zakat yang disalurkan dengan tepat sasaran sangat berarti bagi keluarga seperti mereka. “Semoga para Muzaki dimudahkan rezekinya, dan BAZNAS semakin dipercaya masyarakat,” ucapnya tulus.
Kini, meski belum bisa kembali ke pesantren sepenuhnya, Imam mulai bisa menikmati udara pagi di pekarangan rumahnya.
Kursi roda yang kini menemaninya menjadi pengingat bahwa di balik keterbatasan, masih ada tangan-tangan baik yang siap membantu.
Sementara, Ketua BAZNAS Bukittinggi, Edi Syahmian, mengatakan, keluarga Imam dinilai layak menerima bantuan karena tergolong kurang mampu. “Karena itulah kita menyediakan kursi roda untuk membantu aktivitas Imam sehari-hari,” ujarnya.
Sebelumnya, BAZNAS Bukittinggi juga menyalurkan bantuan kursi roda kepada Muhammad Rafi Pratama, warga Tarok Dipo, yang mengalami lumpuh sejak lahir.
Bantuan serupa menunjukkan komitmen BAZNAS dalam menjalankan amanah zakat untuk mustahik yang benar-benar membutuhkan. (*)
Editor : Wahyu Sikumbang