UPDATE Kasus Mutilasi Batang Anai Terkuak: Pelaku Akui Habisi Nyawa 3 Perempuan, Polisi Gali Sumur

PADANG PARIAMAN, iNewsPadang.id – Penyelidikan kasus penemuan mayat potongan tubuh manusia di Sungai Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, menguak dugaan kuat adanya pembunuhan berantai. Seorang pria yang diduga pelaku mutilasi berhasil ditangkap oleh tim Satreskrim Polres Padang Pariaman pada Kamis (19/6) dini hari.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, membenarkan penangkapan ini. "Terduga pelaku sudah kami amankan. Masih dalam pengembangan untuk mengungkap kemungkinan korban lainnya," kata Faisol.

Baca Juga

BREAKING NEWS: Ini Tampang Pelaku Mutilasi Mayat Tanpa Kepala di Batang Anai Dicokok Polisi

Dalam pemeriksaan awal yang mengejutkan, pelaku mengakui telah membunuh Septia Dinda, korban yang jasadnya ditemukan dalam kondisi termutilasi di Sungai Batang Anai. Tidak hanya itu, pelaku juga mengaku telah menghabisi nyawa dua perempuan lain yang sebelumnya dilaporkan hilang: Siska Oktavia Rusdi dan Adek Gustiana.

Sumur Dibongkar, Polisi Cocokkan Data Orang Hilang

Atas pengakuan mengerikan tersebut, polisi segera melakukan pembongkaran sebuah sumur di kawasan Pasar Usang, Batang Anai, lokasi penangkapan pelaku. Sumur itu diduga menjadi tempat pembuangan jenazah korban.

"Tim sedang mencocokkan kasus ini dengan laporan orang hilang, termasuk hilangnya sejumlah perempuan muda dalam beberapa bulan terakhir," tambah Faisol.

Baca Juga

Horor Mutilasi Berlanjut: Kepala dan Tangan Manusia Ditemukan di Padang, Terkait Jasad Batang Anai?

Pihak kepolisian belum mengungkap motif pasti pembunuhan ini. Namun, dugaan sementara mengarah pada kemungkinan bahwa pelaku adalah pembunuh berantai dan tindakannya telah berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

"Ini bukan pembunuhan biasa. Kami mendalami kemungkinan pelaku adalah pembunuh berantai. Semua kemungkinan sedang ditelusuri," tegas seorang penyidik.

Hingga kini, proses identifikasi dan olah TKP masih terus berjalan. Polisi belum memberikan pernyataan resmi terkait identitas lengkap pelaku maupun detail modus operandinya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta