Rentetan 17 Gempa Susulan Guncang Agam, Permukiman Palembayan Terdampak
AGAM, iNEWSPadang.ID — Gempa bumi tektonik bermagnitudo 4,6 yang mengguncang Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Minggu pagi (28/12/2025), diikuti rangkaian gempa susulan yang cukup intens.
Hasil monitoring BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang mencatat hingga Senin (29/12/2025) pukul 09.00 WIB telah terjadi 17 kali gempa susulan, dengan magnitudo tertinggi mencapai 4,7.
Rentetan getaran tersebut mengakibatkan sejumlah rumah warga di Kecamatan Palembayan mengalami retakan pada dinding dan tiang bangunan.

Data BMKG menyebut gempa utama terjadi pada pukul 09.11.34 WIB dengan magnitudo 4,6, berlokasi di koordinat 0,17 Lintang Selatan dan 100,10 Bujur Timur, atau sekitar 18 kilometer timur laut Agam, pada kedalaman 10 kilometer.
Beberapa menit kemudian, gempa susulan terkuat bermagnitudo 4,7 terjadi pada pukul 09.15.46 WIB di lokasi yang hampir sama.
Aktivitas gempa berlanjut dengan susulan lain, di antaranya magnitudo 3,2 pada pukul 09.51 WIB, magnitudo 2,9 pada pukul 10.01 WIB, hingga magnitudo 2,0 menjelang siang hari.
BMKG memastikan rangkaian gempa tersebut merupakan gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Kajay–Talamau dan tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan peta guncangan, getaran dirasakan cukup kuat di wilayah Agam, Pasaman, Pasaman Barat, dan Bukittinggi dengan intensitas III–IV MMI, sementara Padang Panjang dan Payakumbuh merasakan getaran lebih lemah pada skala II–III MMI.
Di Kecamatan Palembayan, wilayah yang masih dalam tahap pemulihan pascabanjir bandang, gempa terasa signifikan.
Relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sumatera Barat yang bertugas di posko dapur umum Palembayan menyebut warga sempat panik dan menghentikan aktivitas.
Muhammad Tsabit, relawan MDMC, mengatakan kondisi bangunan yang sudah rentan kembali terdampak.

“Gempa utama dan susulan membuat retakan di rumah warga semakin jelas. Kami meminta warga keluar rumah dan menjauh dari bangunan yang berisiko,” ujar Tsabit.
Seismograf Pos Pengamatan Gunung Api Marapi di Bukittinggi mencatat aktivitas gempa tersebut tidak memengaruhi kondisi Gunung Marapi.
Petugas memastikan status gunung api tetap Waspada (Level II) dan tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik yang berkaitan dengan gempa tektonik tersebut.
Hingga Senin pagi, tidak ada laporan korban jiwa akibat rangkaian gempa di Agam.

Aparat nagari bersama tim terkait masih melakukan pendataan kerusakan rumah warga, sekaligus mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan lanjutan dan menghindari bangunan yang mengalami keretakan serius.
Editor : Wahyu Sikumbang