AGAM, iNewsPadang.id — Siapa sangka, semangat dan prestasi mampu membuka jalan bagi Devit Febriansyah, seorang siswa dari kampung terpencil di Malalak, Agam, untuk masuk Institut Teknologi Bandung (ITB), salah satu kampus terbaik di Indonesia.
Devit lolos melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB.
Kisah perjuangannya viral setelah video kedatangan Rektor ITB, Prof. Tatacipta Dirgantara, ke rumahnya pada Sabtu (7/6) tersebar dan viral di media sosial.
Saat ditemui di rumahnya, Rabu (11/6), Devit mengaku kaget saat tiba-tiba didatangi rombongan. “Saya tidak percaya waktu diberi tahu yang datang itu rektor. Senang sekali rasanya. Ini jadi motivasi besar untuk saya,” kata Devit, lulusan SMA Negeri 1 Bukittinggi yang kini tengah mempersiapkan keberangkatannya ke Bandung.
Lahir dari keluarga sederhana dengan penghasilan tak menentu, Devit membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang. Ibunya, Julimar, mengenang bagaimana Devit kerap membantu mengikis kulit manis demi membantu ekonomi keluarga.
Tak hanya keluarga, masyarakat kampung juga turut membantu. "Kami kumpulkan dana sukarela agar Devit bisa kuliah," ujar salah satu anggota Ikatan Keluarga Malalak (IKM).
Dengan bantuan KIP-K dan dukungan komunitas, Devit siap menyongsong masa depan.
“Devit anak hebat, tapi jangan minder. Di ITB kamu akan ketemu orang-orang hebat lainnya,” pesan sang rektor yang terus terngiang di telinga Devit. (*)
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait