LIMA PULUH KOTA,iNewsPadang.id — Suasana hangat dan penuh pembelajaran terasa saat puluhan siswa SMP Negeri 2 Akabiluru berinteraksi langsung dengan anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Payakumbuh dalam kegiatan bertajuk Obrolan Ringan Anak Sebaya (Obras), Selasa (17/6).
Dalam sesi yang digelar di Tanjung Pati, para pelajar tampak antusias menyimak dan berdiskusi seputar pengalaman hidup dari anak-anak binaan. Kisah nyata yang mereka dengar menjadi cermin dan pelajaran penting tentang konsekuensi dari perilaku yang melanggar hukum.
Kepala UPTD SMPN 2 Akabiluru, Afdhal, menyatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari pendidikan karakter dan pencegahan dini terhadap kenakalan remaja.
“Kami sengaja membawa 61 siswa laki-laki karena mereka berada di usia rentan. Melalui interaksi ini, mereka bisa belajar langsung dari pengalaman kawan sebayanya yang kini sedang menjalani pembinaan,” ujar Afdhal.
Ia menambahkan, mendengar langsung kisah anak-anak binaan memberikan dampak emosional yang lebih kuat dibandingkan nasihat guru di ruang kelas.
Salah satu siswa mengungkapkan bahwa kegiatan Obras membuka matanya tentang pentingnya menjauhi perilaku berisiko.
“Banyak cerita yang kami dengar, mulai dari penyalahgunaan narkoba hingga kenakalan lain yang berujung penyesalan. Ini jadi pelajaran besar buat kami agar tidak ikut-ikutan,” tuturnya.
Ia juga memberikan semangat kepada anak binaan LPKA, berharap mereka tetap berjuang memperbaiki diri dan tidak kehilangan harapan.
Sementara itu, Kepala LPKA Payakumbuh, Noftizal, menyambut baik kunjungan tersebut. Menurutnya, Obras menjadi sarana edukatif dua arah yang efektif untuk membangun kesadaran hukum di kalangan remaja.
“Kegiatan seperti ini sudah sering kami lakukan dengan berbagai sekolah. Kami percaya, melalui pendekatan sesama anak, pesan moral akan lebih mudah diterima,” ujar Noftizal.
Ia menjelaskan bahwa sebagian besar anak binaan di LPKA tersandung kasus narkoba, kekerasan seksual, hingga perbuatan kriminal lainnya. Karena itu, pihaknya terus berupaya melakukan pembinaan serta mencegah remaja lain dari kesalahan yang sama.
Editor : Agung Sulistyo
Artikel Terkait