BUKITTINGGI, iNEWSPadang.ID — Pemerintah Kota Bukittinggi menggelar rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) sekaligus menyerahkan bantuan nutrisi dalam program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING). Kegiatan berlangsung di Hotel Dymens, dengan melibatkan berbagai unsur pemerintah dan masyarakat.
Ketua TP PKK Kota Bukittinggi, Ny. Yesi Ramlan Nurmatias, menegaskan stunting adalah persoalan serius yang menyangkut masa depan generasi bangsa. Menurutnya, keluarga memiliki peran utama dalam memastikan tumbuh kembang anak yang sehat.
“Sebagai Ketua TP PKK, saya ingin menegaskan bahwa PKK memiliki komitmen penuh untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam percepatan penurunan stunting. Pencegahan harus dimulai dari rumah, dengan pemahaman ibu tentang ASI eksklusif, MP-ASI bergizi, dan pola makan seimbang, serta keterlibatan ayah dalam pola asuh,” ujar Yesi, Rabu (17/9/2025).
Ia juga mengapresiasi kontribusi BAZNAS Kota Bukittinggi yang menyalurkan bantuan nutrisi kepada 27 keluarga berisiko stunting.
Penyerahan bantuan nutrisi oleh BAZNAS Kota Bukittinggi kepada keluarga berisiko stunting, mendukung tumbuh kembang anak yang lebih sehat. Foto: Istimewa
Bantuan ini, menurut Yesi, adalah wujud kepedulian bersama yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendukung pertumbuhan anak. “Upaya penurunan stunting bukan hanya mengejar angka statistik, tetapi investasi jangka panjang demi generasi yang sehat, cerdas, dan produktif,” tambahnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kota Bukittinggi, Nauli Handayani, mengungkapkan, angka stunting di Bukittinggi berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 berada pada 16,8 persen.
Angka ini memang lebih rendah dibandingkan Provinsi Sumatera Barat (24,9 persen) dan nasional (19,8 persen), namun masih di atas target pemerintah yaitu 14 persen.
Untuk mempercepat pencapaian target, Pemko bersama lintas sektor melaksanakan program GENTING sebagai bentuk gotong royong masyarakat.
“Pada kegiatan ini diserahkan bantuan nutrisi tahap dua kepada 27 Keluarga Berisiko Stunting, setelah tahap pertama diberikan kepada 52 keluarga pada Juli–September 2025. Bantuan berupa makanan tambahan satu kali sehari ini bertujuan memperkuat koordinasi lintas sektor, memenuhi gizi baduta, dan mendorong keluarga untuk memperbaiki pola makan, pola asuh, serta sanitasi,” jelas Nauli.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada BAZNAS, OPD, camat, lurah, TPK, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam program ini. “Harapannya, sinergi ini terus berlanjut sehingga upaya penanggulangan stunting semakin efektif dan membawa Kota Bukittinggi menuju zero stunting di masa mendatang,” ungkap Nauli.
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait