Kapolresta Bukittinggi Tegaskan Komitmen Tindak BBM Ilegal, Tantang Mahasiswa Beri Data Valid

BUKITTINGGI, iNewsPadang.id — Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bukittinggi memastikan keseriusannya dalam menindak dugaan penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal yang tengah menjadi sorotan publik.

Kapolresta Bukittinggi, Kombes Pol Yessi Kurniati, S.I.K., M.M., menyampaikan komitmennya langsung kepada massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bukittinggi dalam audiensi yang digelar pada Selasa (17/6/2025), menyusul aksi damai mahasiswa yang mendesak penegakan hukum secara transparan.

“Saya tegaskan, tidak ada perlindungan terhadap pelaku penimbunan BBM ilegal, termasuk jika itu melibatkan oknum aparat. Tapi saya butuh data yang valid dan langsung diserahkan kepada saya agar tidak bocor,” ujar Yessi di hadapan puluhan mahasiswa HMI.

Ia menyampaikan bahwa keterlibatan masyarakat, termasuk mahasiswa, sangat penting untuk mendukung keberhasilan proses penyelidikan.

Menurut Kapolresta, pihaknya telah mulai mengambil langkah konkret dengan menindak pelaku yang kedapatan membawa BBM ilegal. Meski belum dipublikasikan secara luas, penindakan tersebut menjadi bagian dari proses penyelidikan yang tengah berjalan.

Ia pun mengakui pentingnya komunikasi yang lebih terbuka kepada publik, dan berjanji akan memperbaiki aspek tersebut.

“Kita sudah melakukan penindakan, tapi mungkin pemberitaannya belum sampai ke masyarakat. Tuntutan mahasiswa akan kami tindak lanjuti. Prinsipnya, saya terbuka menerima informasi, tapi tolong datanya akurat,” katanya.

Audiensi tersebut berlangsung di ruang aula Polresta Bukittinggi setelah mahasiswa HMI melakukan long march dari Lapangan Kantin dan menyampaikan tuntutan di depan gerbang kantor kepolisian.

Aksi ini dipicu oleh terkesan lambatnya informasi resmi terkait kebakaran di gudang penimbunan BBM diduga ilegal di kawasan Bonjo Baru, Kelurahan Tarok Dipo, pada Minggu (25/5/2025).

Insiden tersebut memunculkan keresahan di tengah masyarakat, terutama karena belum adanya kejelasan soal identitas pemilik gudang maupun dugaan keterlibatan aparat.

Meski awalnya para mahasiswa sempat kecewa karena hanya ditemui Kabag Ops, Kompol Al Indra, namun situasi mencair setelah Kapolresta hadir langsung menemui mereka dan memberikan kesempatan berdialog.

Di kesempatan itu, mahasiswa menyampaikan dua tuntutan utama: penyelesaian kasus BBM ilegal secara transparan serta dorongan agar Polresta Bukittinggi bertindak profesional dan tidak tebang pilih.

Menanggapi hal itu, Kapolresta Yessi Kurniati menegaskan bahwa prinsip keadilan tetap menjadi dasar dalam setiap penanganan perkara.

Ia pun membuka saluran komunikasi langsung dengan mahasiswa jika ditemukan indikasi pelanggaran di lapangan. “Ada WA saya di situ. Jangan takut sampaikan kalau ada info valid. Kita akan tindak. Tidak ada yang ditutupi,” tegasnya.

Usai long march dari Lapangan Kantin, HMI orasi menyampaikan tuntutan di depan gerbang Polresta Bukittinggi, dipicu lambatnya informasi resmi terkait kebakaran di gudang penimbunan BBM diduga ilegal. (Foto: Wahyu Skb)

Pihak kepolisian, lanjutnya, juga masih menunggu hasil lengkap dari proses penyelidikan internal dan koordinasi dengan instansi terkait untuk mendalami kebakaran gudang BBM ilegal tersebut. Meski belum ada rilis resmi, Yessi memastikan bahwa penyidikan tetap berjalan.

Langkah terbuka dan responsif dari Kapolresta Bukittinggi ini menjadi bagian penting dalam menjembatani aspirasi mahasiswa dengan upaya penegakan hukum. Ia menekankan bahwa transparansi dan akuntabilitas tetap menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. (*)

Editor : Wahyu Sikumbang