Bukittinggi Mantapkan Langkah Menuju Kota Kreatif Lewat Dialog Bersama ICCN

BUKITTINGGI, iNewsPadang.id — Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mulai memantapkan langkahnya sebagai salah satu kandidat kota kreatif nasional dengan menyelenggarakan Dialog Kota Kreatif bersama Indonesia Creative Cities Network (ICCN). Kegiatan ini berlangsung di Aula Balai Kota Bukittinggi selama dua hari, Senin dan Selasa, 4–5 Agustus 2025, dan dihadiri oleh puluhan pelaku kreatif dari berbagai kota di Indonesia.
Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pertemuan seremonial, melainkan bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam membangun ekosistem kota berbasis kreativitas. Ia menyampaikan bahwa pengembangan sektor ekonomi kreatif menjadi bagian penting dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2025–2029 Kota Bukittinggi.
“Semoga dalam waktu dekat, Bukittinggi juga bisa resmi ditetapkan sebagai kota kreatif. Kami optimis, melalui proses dan komitmen yang kuat, hal ini akan terwujud. Tentunya tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk ICCN dan BCN sendiri,” ujar Ibnu Asis dalam sambutannya.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Bukittinggi memiliki kekayaan potensi lokal yang layak dikembangkan secara berkelanjutan. Dari warisan sejarah perjuangan, kuliner khas Minangkabau, hingga kekuatan budaya dan seni, seluruh elemen tersebut merupakan modal sosial dan ekonomi yang menjanjikan bagi transformasi kota.
“Kami mohon doa dan dukungan dari seluruh pihak, agar mimpi dan ide-ide kreatif ini bisa menjadi bagian nyata dari identitas Kota Bukittinggi,” tambahnya.
Kegiatan ini mempertemukan berbagai komunitas kreatif lintas daerah, seperti ICN Pontianak, ICN Ternate, Semanggi Tangerang, Semarang Serasi, Tangsel Creative Foundation, Kanot Bu Aceh, Maluku Creative Forum, Sultra Creative Forum, Jakarta Utara Kreatif, serta Bukittinggi Creative Network (BCN) sebagai tuan rumah.
Pertemuan ini menjadi ruang berbagi gagasan, pengalaman, serta strategi pengembangan kota kreatif yang kontekstual dan berbasis partisipasi warga.
Tak hanya itu, Pemerintah Kota Bukittinggi juga tengah mengusung visi besar menjadikan kota ini sebagai Kota Perjuangan, mengingat perannya yang historis sebagai pusat Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pasca agresi militer Belanda tahun 1948.
“Banyak sejarah yang lahir dari Bukittinggi, yang bisa dituliskan dengan tinta emas sebagai bagian perjuangan kemerdekaan Indonesia,” tutur Ibnu Asis.
Melalui dialog terbuka ini, Bukittinggi menegaskan posisinya sebagai kota yang tidak hanya kaya akan sejarah, tetapi juga memiliki masa depan cerah dalam lanskap ekonomi kreatif nasional. Kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan jaringan kreatif nasional menjadi fondasi kuat untuk menjadikan kreativitas sebagai napas pembangunan kota.
Editor : Wahyu Sikumbang