Viral! Sosok Hj. Eliana Jadi Penyejuk di Tengah Panasnya Demo Mahasiswa dan Ojol Bukittinggi

BUKITTINGGI, iNEWSPadang.ID — Di tengah panasnya aksi unjuk rasa mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan pengemudi ojek online di Bukittinggi, Sumatera Barat, hadir sosok yang menyejukkan suasana.
Seorang perempuan berhijab terlihat membagikan minuman kemasan dan buah-buahan kepada siapa saja yang hadir, mulai dari massa aksi, aparat kepolisian, TNI, Satpol PP, hingga anggota DPRD dan masyarakat yang menonton jalannya demonstrasi.
Aksi itu berlangsung saat ribuan massa berunjuk rasa di depan gedung DPRD Bukittinggi, Jalan Haji Usmar Ismail, Senin (1/9/2025), serta pada Sabtu (30/8/2025) di sekitar Tugu Polwan dan Polresta Bukittinggi.
Gelombang demonstrasi yang menuntut pertanggungjawaban atas kematian seorang pengemudi ojek online sekaligus desakan pembubaran DPR, sempat membuat suasana kota memanas.
Namun, di sela teriakan dan orasi, sosok Hj. Eliana, Amd, pemilik Green House Lezatta yang akrab disapa Bu Haji, menjadi pemandangan berbeda. Video dan foto dirinya saat membagikan minuman dan buah-buahan viral di media sosial, banyak warganet menyebutnya bak “penyejuk di tengah kegersangan”.
Saat ditemui, Eliana menyebut aksinya murni spontan tanpa kepentingan apa pun. “Alhamdulillah kita bisa membantu semua orang untuk hari ini tanpa pengecualian. Yang penting aksi demo berjalan aman dan kota Bukittinggi tetap kondusif,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).
Ia menuturkan, niatnya sederhana: memastikan semua pihak yang terlibat, baik pendemo maupun aparat, tetap bisa menahan lelah dan dahaga. “Kita menyalurkan untuk semuanya, karena kita berpikir mereka semua capek, kelelahan, dan kehausan selama aksi berlangsung,” katanya.
Eliana berharap, langkah kecilnya bisa meredakan ketegangan dan membuat suasana lebih damai. Ia juga menyebut pedagang buah serta minuman mendapat manfaat karena dagangannya habis terbeli.
“Semoga aspirasi yang disampaikan bisa diterima dengan baik oleh pemerintah dan pihak terkait. Semua demi menjadikan bangsa Indonesia lebih baik kedepannya,” ucapnya.
Aksi sederhana Hj. Eliana menjadi gambaran bahwa di tengah panasnya demonstrasi, selalu ada ruang untuk sejuknya kemanusiaan.
Sementara itu, rangkaian unjuk rasa gabungan mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan sejumlah komunitas yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut pada Sabtu hingga Senin (30 Agustus–1 September 2025) berjalan damai. Dalam orasinya, massa aksi menyuarakan sejumlah tuntutan, baik kepada DPR RI maupun DPRD Bukittinggi.
Kepada DPR RI, mereka mendesak presiden memberhentikan menteri yang dinilai bermasalah, meminta ketua fraksi memecat anggota dewan yang terlibat persoalan, serta menuntut audit transparan penggunaan anggaran DPR oleh badan independen.
Massa juga menolak anggaran yang dianggap tidak penting bagi kesejahteraan rakyat, meminta pembebasan demonstran yang ditangkap pada 25–30 Agustus 2025, menuntut evaluasi kinerja Polri, serta mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset.
Selain itu, mereka menolak pasal-pasal bermasalah dalam RUU KUHAP yang dianggap berpotensi mengkriminalisasi demokrasi, dan menagih janji 19 juta lapangan pekerjaan dari Wakil Presiden Gibran.
Sementara itu, tuntutan kepada DPRD Bukittinggi meliputi desakan agar tidak ikut serta dalam menaikkan pajak bumi dan bangunan, meminta transparansi anggaran daerah, serta kejelasan pengelolaan retribusi seluruh pasar di kota tersebut.
Pesan Redaksi iNews
Kami mendukung penyampaian aspirasi dengan cara yang bermartabat. Unjuk rasa hak setiap warga, jangan sampai merusak, melukai, atau memecah belah. Tetap menjaga ketertiban, menghargai sesama, dan menunjukkan bahwa suara rakyat bisa disampaikan dengan damai.
Editor : Wahyu Sikumbang