3.550 Anak TK Ramaikan Lomba Menggambar di Jam Gadang, Bukittinggi Jadi Kanvas Kreativitas
BUKITTINGGI, iNEWSPadang.ID — Suasana pelataran Taman Pedestrian Jam Gadang, di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Kamis (6/11/2025), berubah semarak oleh ribuan anak berseragam warna-warni yang sibuk menorehkan imajinasi mereka di atas kertas.
Sebanyak 3.550 anak TK dan RA se-Kota Bukittinggi mengikuti Lomba Menggambar dari Bentuk Geometri yang diselenggarakan oleh IGTKI-PGRI Kota Bukittinggi.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, bersama Bunda PAUD Kota Bukittinggi, Ny. Yesi Ramlan Nurmatias. Dalam sambutannya, Yesi Ramlan mengapresiasi ajang yang mempertemukan guru, orang tua, dan anak-anak dalam suasana edukatif dan menyenangkan.
“Lomba ini tidak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi sarana untuk melatih motorik halus, koordinasi mata dan tangan, serta menumbuhkan imajinasi dan kreativitas anak-anak. Melalui kegiatan ini, mereka belajar mengekspresikan diri melalui warna dan bentuk,” ujarnya.

Ia juga mengajak para orang tua untuk terus memberikan perhatian, kasih sayang, serta gizi terbaik bagi anak-anak agar tumbuh menjadi generasi yang sehat dan berkarakter.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bukittinggi mendukung penuh kegiatan yang menumbuhkan kecakapan kognitif, afektif, dan psikomotorik sejak dini. Ia menilai kegiatan ini menjadi bentuk pembelajaran yang menyenangkan di ruang publik.
“Kegiatan ini istimewa karena berlangsung di pelataran Jam Gadang, ikon sejarah Kota Bukittinggi. Sampaikan kepada anak-anak bahwa Jam Gadang adalah simbol perjuangan dan kebanggaan kota ini,” kata Ibnu Asis.
Selama kegiatan berlangsung, suasana terlihat meriah. Anak-anak dengan antusias menuangkan imajinasi mereka melalui bentuk-bentuk geometri berwarna cerah, sementara para orang tua dan guru memberi semangat dari pinggir area lomba.

Ajang ini bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga ruang tumbuh bagi generasi muda Bukittinggi untuk mengenal seni, mencintai kota mereka, dan belajar menghargai proses kreatif sejak usia dini.
Editor : Wahyu Sikumbang