24 Korban Bencana Tanpa Identitas di Sumbar Dimakamkan, 17 Diantaranya Asal Agam

AGAM, iNEWSPadang.ID — Sebanyak 24 jenazah korban bencana hidrometeorologi di Sumatera Barat yang belum teridentifikasi dimakamkan secara massal di TPU Bungus Teluk Kabung, Padang, Rabu (10/12). Seluruh jenazah sebelumnya menjalani pemeriksaan post mortem dan antemortem oleh tim DVI Polda Sumbar di RS Bhayangkara Padang.

Prosesi berlangsung khidmat, diawali pelepasan jenazah dari rumah sakit, dilanjutkan shalat jenazah di Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta memimpin langsung shalat jenazah, sementara doa dipimpin Imam Besar Ust. H. Rahimul Amin, Lc.MA.

Baca Juga

Bantuan Rp450 Juta Dibawa ke Palembayan, Wali Kota Bukittinggi Turun Langsung

Dari total jenazah yang dimakamkan, 17 diantaranya berasal dari Kabupaten Agam, sementara enam jenazah berasal dari Kayu Tanam dan satu jenazah dari Padang Panjang. Semua korban merupakan mereka yang terdampak bencana namun belum teridentifikasi hingga tahap akhir proses DVI.

Pemerintah Kabupaten Agam juga hadir untuk memastikan prosesi berlangsung tertib. Kadis Kominfo Agam Roza Syafdefianti bersama tim Dinas Sosial Agam yang dipimpin Kabid Rehabilitasi Sosial, Hasneril, mengikuti rangkaian acara sejak awal.

24 jenazah korban bencana hidrometeorologi yang belum teridentifikasi dimakamkan di TPU Bungus Teluk Kabung, Padang, Rabu (10/12/2025). Foto: Istimewa

Roza menegaskan bahwa keberadaan pemerintah di lokasi pemakaman merupakan bentuk tanggung jawab moral. “Walau identitas para korban belum diketahui, mereka tetap berhak mendapatkan penghormatan terakhir yang layak. Ini tugas kemanusiaan yang tidak boleh ditunda,” ujarnya.

Baca Juga

Wapres Gibran Tinjau Agam, Pemerintah Pusat Kerahkan Bantuan Besar untuk Palembayan

Roza juga menyampaikan bahwa Pemkab Agam sangat terbantu oleh dukungan Pemprov Sumbar dan Polda Sumbar, baik dalam pemakaman 24 jenazah tanpa identitas—yang sebagian besar berasal dari Agam—maupun dalam penanganan lanjutan dampak bencana.

Setelah dishalatkan, seluruh peti jenazah diantar menuju lokasi pemakaman dan dikebumikan secara berdampingan. Suasana haru menyelimuti prosesi sebagai penanda penghormatan terakhir bagi para korban yang belum sempat dikenali keluarganya.

Editor : Wahyu Sikumbang