BUKITTINGGI, iNewsPadang.id — Tangis pecah di Kantor Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kota Bukittinggi ketika Fort de Kock Hill, seekor kuda pejantan legendaris, meninggal dunia pada Kamis (10/7/2025) siang.
Kuda itu bukan sekadar hewan ternak, melainkan telah menjadi bagian dari keluarga bagi para petugas yang telah merawatnya selama 17 tahun terakhir.
“Banyak dari kami menangis. Rasanya seperti kehilangan anak sendiri. Kami rawat sejak dia datang umur dua tahun,” ujar Surya Guswandi dengan mata berkaca-kaca.
Petugas Puskeswan, keluarga peternak dan kusir di Bukittinggi berduka dengan kepergian kuda Fort de Kock Hill. Foto: Wahyu Sikumbang
Fort de Kock Hill datang dari Australia pada tahun 2008, dibeli oleh Pemkot Bukittinggi melalui dana APBD senilai Rp800 juta.
Selama hidupnya, Fort de Kock Hill bukan hanya memberi keturunan unggulan untuk keperluan pacuan, tetapi juga membangun hubungan emosional yang dalam dengan para petugas di Puskeswan.
Ia dikenal lincah, jinak, dan setia pada penjaganya. Pada hari kematiannya, kuda tersebut sempat reaktif dan melompat sebelum akhirnya pingsan dan dinyatakan meninggal dunia.
“Di kakinya memang ada luka kecil. Tapi kami tidak menyangka akan secepat ini. Sudah dicoba infus, tapi ia sudah tidak bisa diselamatkan,” kata Hendry, Kepala Dinas Pertanian Bukittinggi.
Sebagai bentuk penghormatan terakhir, Fort de Kock Hill akan dikuburkan di area Puskeswan, tempat ia tumbuh dan mengabdi sepanjang hidupnya.
Para petugas berharap, jika memang nanti akan datang pengganti, semoga bisa menciptakan ikatan dan manfaat seperti yang telah diberikan Fort de Kock Hill.
Fort de Kock Hill, kuda asal Australia yang telah menjadi bagian dari sejarah Bukittinggi sejak dibeli pada 2008. Keberadaannya berdampak pada kualitas genetik kuda pacuan, meningkatkan kelas dan prestasi. Foto: Istimewa
Mantan Wali Kota Djufri yang pertama kali menghadirkan kuda ini ke Bukittinggi mengaku terkejut atas kabar duka ini. “Saya kaget. Tapi kita bangga pernah punya pejantan seperti dia. Dia luar biasa.” (*)
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait