Keningnya terbentur batu runcing sehingga mengalami pendarahan hebat.
Saat dievakuasi, Akmal masih bernapas, namun nyawanya tidak tertolong dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Sang ibu yang hadir di tengah pelayat dengan tangis menuturkan, “Apa yang disampaikan anak saya benar adanya. Kami ikhlas dengan kepergian Akmal. Tapi kami mohon, jangan tambah derita kami dengan menyebar foto atau rumor yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Biarkan anak kami tenang di alam sana.”
Dengan pernyataan keluarga, peristiwa ini dipastikan murni musibah.
Mereka berharap masyarakat tidak lagi menyebarkan informasi yang menyesatkan demi menjaga ketenangan almarhum dan menghormati keluarga yang ditinggalkan.
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait
