BUKITTINGGI, iNEWSPadang.ID — Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan pemantauan harga bahan pokok di Pasar Bawah, Kamis (30/10/2025). Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, ini merupakan bagian dari langkah antisipasi dan pengendalian inflasi di tingkat daerah.
Dari hasil tinjauan lapangan, sebagian besar harga kebutuhan pokok terpantau stabil. Beras dijual sekitar Rp17.000 per kilogram, bawang merah Rp22.000, bawang putih Rp30.000, dan daging sapi Rp150.000 per kilogram. Sementara ayam ras dijual antara Rp45.000 hingga Rp50.000 per ekor, dan telur ayam ras mencapai Rp58.000 per tray, naik sekitar Rp8.000 dibanding harga sebelumnya.
Namun, kenaikan cukup signifikan terjadi pada komoditas cabai merah lokal yang kini menembus kisaran Rp80.000 hingga Rp90.000 per kilogram. Kenaikan ini menjadi salah satu penyumbang utama inflasi daerah yang kini tercatat sebesar 4,4 persen.
“Kami menemukan harga cabai lokal naik cukup tinggi. Meski begitu, kami berharap kenaikan ini tidak terlalu signifikan mempengaruhi inflasi di Bukittinggi. Saat ini inflasi tercatat sebesar 4,4 persen, yang salah satunya disebabkan oleh kenaikan harga cabai dan logam mulia,” ujar Ibnu Asis di sela kegiatan pemantauan.
Ia menambahkan, pemerintah bersama TPID akan terus memantau pergerakan harga dan pasokan kebutuhan pokok secara berkala untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah. Selain itu, Ibnu mengimbau masyarakat dan petani agar meningkatkan produksi cabai dan memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan rumah tangga.
“Kenaikan harga juga dipicu oleh rantai pasok yang belum merata. Karena itu, diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan pedagang untuk menjaga stabilitas harga serta kelancaran distribusi barang di pasaran,” tuturnya.
Pemantauan rutin oleh TPID ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi lokal dan menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga bahan pangan.
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait
