Gudang BBM Ilegal Terbakar di Bukittinggi, Warga Sebut Ada Ledakan Sebelum Api Membesar

BUKITTINGGI, iNewsPadang.id - Sebuah gudang penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) di kawasan Bonjo Baru, kelurahan Tarok Dipo, kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, terbakar, Minggu (18/5/2025).

Objek yang terbakar diduga kuat merupakan lokasi penimbunan bahan bakar jenis Solar dan Pertalite serta minyak tanah ilegal dari Palembang.

Nuri, saksi mata, pekerja pabrik tahu yang berada persis di sebelah gudang BBM tersebut menyebutkan, suara ledakan keras terdengar beberapa saat sebelum kobaran api membumbung tinggi.

“Waktu itu saya sedang kerja di sini, terdengar suara ledakan, terus ada kepulan asap putih dulu, tapi saya sadar itu pasti dari minyak. Saya langsung lompat ke sana, saya pukul-pukul pagar seng sambil menyuruh orang-orang keluar.. keluar.. gitu. Lalu api langsung besar, saya langsung mengamankan apa yang bisa diselamatkan di sini,” kata Nuri menambahkan.

Api berkobar membakar puluhan box berisi BBM.

Petugas pemadam kebakaran dibantu 11 unit mobil damkar dari Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam bergerak cepat untuk mengendalikan api.

Proses pemadaman dan pendinginan memakan waktu hampir dua jam karena banyaknya kandungan BBM yang mudah terbakar.

Kepala Seksi Rescue, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Bukittinggi, Dedi Aprianto, mengatakan, akses jalan yang sempit dan banyaknya warga yang menonton menjadi kendala petugas di lokasi 

“Ini tempat penimbunan minyak, tadi terjadi sekitar tiga kali ledakan. Tidak ada korban, tapi karena ini tempat penimbunan BBM mungkin ada kelalaian. Pemiliknya tidak ada di tempat,” ungkap Dedi Aprianto menambahkan.

Berdasarkan informasi dari warga sekitar, gudang ini telah beroperasi secara diam-diam. Aktivitas bongkar muat BBM terlihat hampir setiap malam.

Sebelumnya juga pernah terjadi kebakaran di gudang BBM yang letaknya sekitar 50 meter dari tempat lokasi kebakaran saat ini.

Kronologi Kebakaran Gudang BBM Bukittinggi

Kebakaran terjadi sekitar pukul 10:30 WIB. Gudang yang terbakar diduga telah lama digunakan untuk penyimpanan BBM tanpa izin resmi.

Di pagar dan di beberapa tempat pun tidak terlihat ada plang resmi atau nama tempat usaha.

Camat Guguk Panjang, Yelrizon, yang datang ke lokasi beberapa saat setelah kebakaran mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan terkait benar tidaknya informasi yang menyebutkan adanya keterlibatan oknum dan gudang dimiliki oleh oknum aparat keamanan.

“Nantilah kita sampaikan. Karena masih dalam rangka penyelidikan, nanti mungkin bagaimana hasilnya nanti kita beri tahu. Kita komunikasikan dengan pihak polres, karena sedang ditangani oleh pihak Polresta,” kata camat Yelrizon.

Sementara, Kapolsek Kota Bukittinggi, AKP Mazwanda, mengatakan, hingga pukul 18:00 WIB, polisi masih melakukan penyelidikan terkait pemilik dan penyebab pasti kebakaran.

“Berdasarkan petunjuk dari Kapolres bahwa masalah kebakaran ini sedang ditangani oleh pihak Polresta,” kata AKP Mazwanda singkat.

Garis Polisi terpasang di lokasi kebakaran gudang penimbunan BBM diduga ilegal di Bukititnggi.

Sementara di lapangan terlihat, beberapa saat setelah api padam dan upaya pendinginan selesai, tim Inafis Sat Reskrim Polresta Bukittinggi memasang garis polisi di sekeliling lokasi.

Kerugian akibat kejadian ini diperkirakan mencapai Rp2 miliar. Satu unit sepeda motor dan empat unit mesin pompa yang terbakar tak dapat diselamatkan. (*)

Editor : Wahyu Sikumbang