get app
inews
Aa Text
Read Next : Di Simpang Akhirat Pengendara Motor Nekat Pamer Alat Kelamin ke Penjaga Wanita Kios Bensin Eceran

Kisah Kukru Kerei Tabib Suku Mentawai: Penjaga Terakhir Ilmu Penyembuhan Kuno

Sabtu, 24 Mei 2025 | 18:19 WIB
header img
Kukru Kerei, sikerei terakhir Matotonan, meracik obat tradisional dari 18 tanaman hutan dan menjaga warisan penyembuhan kuno Mentawai yang kian langka. Foto iNews/Rus Akbar

MENTAWAI, iNewsPadang.id-Di tengah lebatnya hutan Siberut Selatan, tepatnya di Dusun Matektek, Desa Matotonan, masih hidup seorang sikerei berusia 66 tahun bernama Kukru Kerei. Ia dikenal sebagai penjaga ilmu penyembuhan kuno Mentawai yang diwariskan secara turun-temurun. Di saat dunia semakin bergantung pada obat-obatan modern, Kukru tetap meracik ramuan tradisional, salah satunya laggek pukop kabed kelik—obat alami yang terdiri dari 18 jenis tanaman hutan.

“Kanak laggek sinanalep nane simasingin lek.”
(Kalau obat untuk kaum perempuan umumnya harum, tutur Kukru).

Pada akhir November 2024, penulis mengikuti Kukru saat ia meracik ramuan untuk cucunya yang baru saja melahirkan anak kembar. Campuran daun, akar, kulit, dan umbi itu diparut, ditumbuk, dan diperas dengan tangan—disertai doa dan hubungan sakral dengan alam.

Peran Sentral Sikerei dalam Kehidupan Masyarakat Matotonan
Di Matotonan, sikerei bukan sekadar tabib. Mereka adalah penyembuh utama masyarakat, sekaligus penjaga keseimbangan spiritual. Selain Kukru, ada juga Simatak Siagai Laggek, yaitu individu yang meski bukan sikerei, memiliki pengetahuan luas tentang ramuan tradisional.

Jika pengobatan pertama gagal, ritual kedua yang disebut pabetei akan dilakukan. “Kalau tidak sembuh dengan obat saya, saya panggil sikerei lain untuk mengobati,” jelas Kukru. Menurut Bambang Rudito dalam buku Bebetei Uma, pabetei adalah upacara penyucian diri dari roh jahat, melibatkan pemotongan ayam dan babi sebagai bagian dari ritual.

Editor : Suriya Mohamad Said

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut