get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus Jalan Rp 971 Juta, Kabid PU Limapuluh Kota Ditahan Usai Mangkir Pemeriksaan

JKN Penopang Generasi Sehat, Menuju Indonesia Emas 2045

Selasa, 03 Juni 2025 | 21:41 WIB
header img
Peserta antusias mengikuti Sosialisasi Program JKN di Gedung IPHI Tanjung Pati,Harau Limapuluh Kota

LIMAPULUHKOTA,iNewsPadang.id - Upaya menuju Indonesia Emas 2045 bukan hanya bergantung pada pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), tetapi juga pada kualitas layanan kesehatan. Hal ini ditegaskan Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, dalam kegiatan Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang berlangsung di Gedung IPHI Tanjung Pati, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Selasa (3/6/2024).

Dalam sambutannya yang disampaikan secara daring, Ade menyebut pembangunan manusia membutuhkan proses yang lebih panjang dibanding infrastruktur fisik. Oleh sebab itu, keberadaan JKN dinilai sangat strategis untuk menjamin kesehatan masyarakat secara menyeluruh.

 “Pembangunan SDM tidak bisa selesai dalam 10 tahun. Kalau rakyat sakit, tidak punya akses layanan kesehatan, maka generasi emas hanya akan jadi wacana,” ujar Ade.

Politisi Partai Gerindra ini juga mendorong keberhasilan dua program prioritas Presiden terpilih Prabowo Subianto: Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), yang dinilai krusial dalam mencetak generasi sehat dan cerdas.

“Program MBG adalah langkah konkret menekan angka stunting. Tidak akan ada Indonesia emas kalau anak-anak kita masih kekurangan gizi,” katanya.

Ia berharap keberadaan dapur gizi atau Satuan Pelaksana Pemberian Gizi (SPPG) yang bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (BPN) bisa terus diperluas. Kehadirannya dinilai mampu menjamin asupan nutrisi bagi peserta didik secara berkelanjutan.

Di sisi lain, Kepala BPJS Kesehatan Kota Payakumbuh, Defiyanna Sayodase, mengingatkan bahwa kepesertaan JKN bersifat wajib bagi seluruh warga negara, sesuai amanat undang-undang.

“Program JKN dibangun atas dasar gotong royong. Yang sehat membantu yang sedang sakit,” ungkap Defiyanna.

Ia juga menjelaskan bahwa saat ini peserta BPJS tidak perlu lagi mencetak kartu fisik. Cukup menunjukkan KTP saat berobat di fasilitas kesehatan.

“Sistem kami sudah terintegrasi, jadi kartu BPJS fisik sudah tidak diperlukan,” ujarnya.

Meski demikian, Defiyanna mengakui masih banyak peserta yang menunggak iuran. Untuk itu, BPJS Kesehatan telah menyediakan solusi melalui Program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB).

“Kami mendorong peserta untuk memanfaatkan program REHAB agar tidak kehilangan akses layanan kesehatan,” tambahnya.

Camat Harau, Jeki Mardonal, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengajak masyarakat untuk aktif bertanya dan memahami manfaat program JKN.

 “Silakan manfaatkan momen ini untuk bertanya. Jangan hanya hadir, tapi betul-betul pahami manfaat dari program ini,” pesannya.

Ia juga mengapresiasi perhatian yang diberikan oleh Ade Rezki dan mitra kerjanya kepada masyarakat Harau.

 “Kami ucapkan terima kasih atas konsistensi dan kepedulian Bapak Ade Rezki dalam mendukung peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan,” tutup Jeki.

Editor : Agung Sulistyo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut