400 Ribu Perceraian Jadi Alarm: Ade Rezki Tekankan Pentingnya Penguatan Keluarga di Agam
AGAM, iNEWSPadang.ID — Anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memperkuat sinergi dalam mewujudkan keluarga yang tangguh dan berkualitas melalui Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana).
Seruan itu disampaikannya dalam kegiatan sosialisasi bertema “Keluarga Berkualitas untuk Indonesia Emas” yang digelar di Aula Kantor Wali Nagari Padang Lua, Kecamatan Banuhampu, Kabupaten Agam, Selasa, 11 November 2025.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Komisi IX DPR RI dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sumatera Barat Dra. Mardalena Wati Yulia, M.Si., Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Agam Drs. Surya Wendri, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimca) Banuhampu.
Dalam sambutannya, Ade Rezki menyoroti pentingnya membangun ketahanan keluarga sejak dini. Ia menilai meningkatnya angka perceraian di Indonesia menjadi salah satu indikator rapuhnya pondasi rumah tangga.

“Ada hampir 400 ribu kasus perceraian di tahun 2025. Ini bukti bahwa banyak rumah tangga tidak stabil dan berada dalam tekanan. Perselisihan, pihak ketiga, dan kekerasan dalam rumah tangga menjadi pemicu utama. Yang paling menderita tentu anak-anak sebagai generasi penerus,” ujar politisi Gerindra itu.
Ade menjelaskan bahwa Program Bangga Kencana bukan sekadar kampanye keluarga berencana, melainkan strategi pembangunan manusia yang menempatkan masyarakat sebagai subjek dan objek pembangunan.
Menurutnya, kesuksesan program ini sangat bergantung pada kolaborasi lintas sektor. “Suksesnya Bangga Kencana hanya bisa dicapai melalui sinergi antara pemerintah, komunitas, dunia usaha, akademisi, dan media—atau yang disebut penta helix,” katanya.
Ade Rezki menegaskan, penguatan kemitraan menjadi kunci untuk mencapai sejumlah target strategis di Kabupaten Agam, termasuk penurunan angka stunting dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
“Harapannya kemitraan dan sinergi antarpihak dapat terus dikuatkan, untuk mencapai Agam bebas stunting, penduduk tumbuh seimbang, serta terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif menuju Indonesia Emas 2045,” tutur Ade.
Kegiatan sosialisasi kali ini juga dihadiri oleh para wali nagari se-Kecamatan Banuhampu, kepala puskesmas, kepala sekolah, dan unsur tokoh masyarakat.
Acara berlangsung interaktif dengan sesi diskusi antara peserta dan tim dari BKKBN mengenai strategi penerapan Bangga Kencana di tingkat nagari.
Editor : Wahyu Sikumbang