Solidaritas Serikat Pekerja PTPN IV Regional III Pekanbaru, Rp100 Juta Untuk Korban Galodo Sumbar
AGAM, iNEWSPadang.ID — Serikat Pekerja PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional III Pekanbaru, Riau, menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp100 juta kepada korban banjir bandang di Sumatera Barat. Bantuan berupa sembilan bahan pokok dan uang tunai tersebut berasal dari partisipasi seluruh karyawan PTPN IV Riau sebagai wujud solidaritas terhadap masyarakat yang terdampak bencana.
Penyaluran bantuan dilakukan pada Senin (29/12/2025) ke sejumlah wilayah terdampak di Kota Padang dan Kabupaten Agam. Untuk Kota Padang, bantuan disalurkan ke kawasan Batu Busuk dan Lubuk Minturun. Sementara di Kabupaten Agam, distribusi bantuan dipercayakan kepada Bukittinggi Press Club (BPC) untuk menjangkau wilayah-wilayah yang masih tergolong rawan.
Di Agam, bantuan diterima langsung oleh warga terdampak banjir bandang di Jorong Bancah, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, serta di Rumah Peduli Bencana Galodo Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan di Lubuk Basung. Sejumlah rumah singgah swadaya masyarakat yang menampung korban rawat jalan juga turut menerima bantuan.
Sekretaris Umum Serikat Pekerja PTPN IV Regional III Pekanbaru, Mulya Fadlillah, mengatakan bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian dan empati karyawan PTPN IV terhadap warga Sumatera Barat yang tengah menghadapi musibah.

“Bantuan senilai Rp100 juta ini kami salurkan kepada korban banjir di Kota Padang dan Kabupaten Agam dalam bentuk sembako dan uang tunai. Semoga dapat membantu meringankan beban masyarakat terdampak,” ujarnya.
Mulya berharap bantuan tersebut tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga memberi kekuatan moral bagi para korban. Ia menegaskan solidaritas karyawan PTPN IV akan terus dijaga sebagai bagian dari tanggung jawab sosial di tengah situasi darurat.
Rasa haru disampaikan salah seorang korban banjir bandang, Eni Risna (59), warga Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Ia mengaku bantuan uang tunai akan digunakan untuk biaya pengobatan akibat luka serius yang dialaminya. “Saya mengalami benturan keras saat dihantam air bah. Hampir seluruh tubuh luka, dan kaki saya paling parah sampai tulangnya terlihat,” tutur Eni dengan suara bergetar.
Dalam bencana tersebut, Eni kehilangan hampir seluruh anggota keluarganya. Empat orang anaknya ditemukan meninggal dunia sehari setelah kejadian, sementara suaminya hingga kini masih belum ditemukan. Kondisi ini memperlihatkan betapa besar dampak banjir bandang yang melanda wilayah tersebut.
Ketua Bukittinggi Press Club, Al Fatah, mengapresiasi kepercayaan Serikat Pekerja PTPN IV Riau yang menjadikan BPC sebagai mitra penyalur bantuan, khususnya ke daerah-daerah dengan akses sulit dan berisiko. “Kami berterima kasih atas kepercayaan ini. Bantuan disalurkan langsung ke lokasi terdampak, termasuk wilayah yang masih berstatus zona berbahaya,” katanya.

Al Fatah menambahkan, hingga saat ini kondisi di Kabupaten Agam belum sepenuhnya pulih. Banjir bandang susulan masih terjadi di beberapa titik, sehingga kebutuhan dasar korban seperti logistik, selimut, dan perlengkapan darurat masih sangat mendesak. BPC pun membuka ruang kolaborasi lanjutan dengan berbagai pihak untuk memastikan bantuan terus mengalir kepada korban yang membutuhkan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, medan distribusi bantuan masih dihadapkan pada cuaca yang belum stabil dan potensi banjir susulan. Meski demikian, kolaborasi antara PTPN IV Riau dan insan pers yang tergabung dalam BPC diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya kemanusiaan berkelanjutan dalam membantu pemulihan masyarakat terdampak banjir bandang di Sumatera Barat.
Editor : Wahyu Sikumbang