PADANG, iNewsPadang.id - Bangkrut kalah dalam aktivitas di pasar finansial atau bangkrut gara-gara main Kripto atau bangkrut karena kalah dalam persaingan bisnis maka itu belum seberapa.
Ada orang yang bangkrut melebih hal-hal di atas tadi, bahkan hal ini sangat mengerikan di akhirat kelak. Penyebabnya pun sebenarnya sepele namun tidak pernah diperhatikan dan lalai.
Lantas bangkrut seperti apa yang dimaksud hingga bawa-bawa akhirat segala?
Nah, bangkrut dalam konteks ini gegara ghibah lisan maupun tulisan melalui media sosial.
Bayangkan saja ibadah yang Anda lakukan selama ini dan ditabung menjadi bekal di akhirat lenyap, ludes hanya karena ghibah
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata :
“Muflis (orang yang pailit) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) sholat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka”. (HR. Muslim).
Sementara orang yang di-ghibahi dan mengetahui hal itu tidak perlu panik, tenang saja, apalagi membalas dengan perbuatan yang mungkin lebih keras.
Ustaz Raehanul Bahraen dalam akun Instagramnya dikutip pada Senin (13/3/2023) menyebutkan jika diperguncingkan namun tak membalas dan tetap tenang karena:
1) Dapat pahala tanpa beramal kita dapat pahala di hari kiamat dari yang meng-ghibahi
2) Kekurangan membuat kita dibicarakan apalagi kelebihan kita
3) Mengurangi dosa. Jika pahala peng-ghibah habis, maka dosa kita diberikan padanya
4) Ghibah hanya kata-kata saja, bukan pedang dan bukan pula sebuah pengaruh. Takkan berpengaruh pada baik-buruk kondisi kita, jadi tetaplah beramal dan jadi diri sendiri
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait