"Saya Kaget Rektor ITB Langsung Datang!": Kisah Devit, Anak Kuli Angkut Kayu Manis Asal Agam!

Wahyu Sikumbang
Devit Febriansyah tersenyum bangga sambil memegang trofi juara umum sekolahnya. Trofi itu menjadi simbol dedikasi dan kerja kerasnya. (Foto: Wahyu Sikumbang)

Doni juga menggambarkan Devit sebagai anak yang patuh, tidak suka keluyuran, dan sering membantu ibunya mengikis kulit manis untuk mendapatkan upah. Bahkan, Devit adalah sosok kakak yang bertanggung jawab, sering mengasuh ketiga adiknya: Radif Alfa Risky (13), Zhidan Rifki Khairi (11), dan Fathia Elzahra (3), saat kedua orang tuanya bekerja.

Pencapaian Devit di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-ITB) menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan ekonomi bukanlah penghalang untuk meraih pendidikan tinggi. Setelah diterima, Devit langsung mendaftar untuk Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) agar biaya kuliahnya dapat terbebaskan.

Perjalanan Devit ke Bandung untuk perkuliahan yang akan dimulai sebelum 21 Juli ini juga mendapat dukungan penuh dari komunitas. Ikatan Keluarga Malalak (IKM) telah menggalang donasi dari para perantau dan masyarakat sekitar untuk membantu biaya keberangkatan Devit. Ini adalah cerminan kuatnya budaya gotong royong di kampung Devit, di mana seluruh warga menaruh harapan besar pada putra terbaik kebanggaan mereka.

Kisah Devit Febriansyah adalah sebuah inspirasi. Ia tidak hanya berhasil meraih mimpi pribadinya, tetapi juga menjadi simbol harapan bagi banyak anak muda lain di Indonesia yang mungkin menghadapi tantangan serupa.

Editor : Wahyu Sikumbang

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network