PARIAMAN,iNewsPadang.id – Setelah lima hari tertutup rapat akibat aksi penggembokan oleh penjaga sekolah, akhirnya ruang kelas di SD Negeri 05 Sungai Limau, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, dibuka kembali pada Jumat pagi (1/8).
Pembukaan ruang kelas dilakukan setelah aparat Polres Pariaman melakukan pendekatan persuasif terhadap penjaga sekolah, Yuliasman, yang menggembok ruangan karena persoalan perjanjian hibah tanah antara keluarganya dan pihak pemerintah daerah.
Dengan dibukanya kembali ruang belajar, sebanyak 140 siswa yang sebelumnya terpaksa mengikuti pelajaran di teras sekolah kini sudah bisa belajar dengan normal di dalam kelas.
Kapolres Pariaman melalui Kasat Reskrim Iptu Ryo Purba menyatakan, pihaknya memprioritaskan penyelesaian damai melalui mediasi dan pendekatan kekeluargaan.
"Kami mengedepankan pendekatan humanis agar proses belajar-mengajar tidak terganggu. Untuk itu, kami minta kedua belah pihak datang ke Polres guna klarifikasi dan mediasi lebih lanjut," ujar Iptu Ryo.
Sengketa ini bermula dari perjanjian hibah lahan yang digunakan sebagai lokasi sekolah. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa keluarga pemilik tanah akan diangkat menjadi pegawai di sekolah. Namun, Yuliasman, yang telah mengabdi belasan tahun, tidak lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang digelar sebulan lalu.
Merasa janji tak ditepati, Yuliasman kemudian menggembok ruang kelas. Saat ini, Polres Pariaman telah mengundang Yuliasman dan Kepala Sekolah untuk memberikan keterangan, sekaligus menjembatani komunikasi antara keluarga pemilik tanah dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Padang Pariaman.
Editor : Agung Sulistyo
Artikel Terkait
