BUKITTINGGI, iNEWSPadang.ID — Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kota Bukittinggi menggelar rapat koordinasi di Aula Balaikota, Kamis (25/9). Agenda ini menjadi upaya memperkuat komitmen bersama dalam menekan angka kemiskinan sekaligus menyelaraskan program daerah dengan target nasional.
Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan ekstrem tidak bisa dipandang hanya sebagai persoalan lokal.
“Data mencatat bahwa proses kemiskinan ekstrem juga identik dengan masalah sosial yang kompleks. Kota ini bisa menuju di bawah 1 persen tingkat kemiskinan di tahun 2025 jika kita bekerja bersama-sama. Pengentasan kemiskinan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi kerja kolektif seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
Pemerintah pusat telah menetapkan target ambisius, yakni menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi 1 persen pada 2026 dan mengurangi tingkat kemiskinan nasional hingga 4,5–1 persen pada akhir 2029.
Untuk mencapai sasaran itu, Ibnu Asis menekankan perlunya strategi holistik dengan fokus pada tiga bidang utama: penguatan data, perlindungan sosial yang tepat sasaran, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Ketika kita memiliki data yang akurat, tepat dan benar, itu sudah menjadi bagian dari solusi. Pemerintah Kota Bukittinggi akan terus berupaya menyediakan perlindungan sosial yang inklusif sekaligus memperkuat ekosistem ekonomi lokal agar masyarakat bisa keluar dari jerat kemiskinan,” tambahnya.
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait