get app
inews
Aa Text
Read Next : Ganja Melimpah di Tas Keranjang! Pria Agam Dicokok Polisi dengan 17 Paket Narkoba

Lansia di Agam Jadi Korban Penipuan Modus Cek Regulator Gas, Pelaku Mengaku Petugas Kantor Wali

Jum'at, 30 Mei 2025 | 19:54 WIB
header img
Pelaku dugaan penipuan bermodus penggantian regulator gas (dalam lingkaran merah) terekam kamera CCTV saat menuju dapur di rumah korban. (Foto: Ist)

AGAM, iNewsPadang.id - Aksi penipuan dengan modus penggantian regulator gas kembali meresahkan warga Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kali ini, seorang warga lanjut usia di Jorong Pandan Banyak, Nagari Kapau, Kecamatan Tilatang Kamang, menjadi korban.

Peristiwa terjadi pada Senin, 26 Mei 2025, sekitar pukul 13.27 WIB, di kediaman Yetti Sulastri (82), seorang pensiunan guru SMA Negeri 3 Bukittinggi.

Dalam rekaman kamera CCTV yang terpasang di rumah korban, terlihat dua orang pria mendatangi rumah dan mengaku sebagai petugas dari kantor Wali Nagari. Pelaku berdalih tengah melakukan survei ulang untuk keamanan pemakaian gas rumah tangga.

“Ada tugas untuk peluncuran ulang untuk pemakaian gas. Cek gas sebentar, Buk,” ujar salah satu pelaku dalam rekaman tersebut.

Dengan berpura-pura memeriksa tabung gas, pelaku kemudian meminta sejumlah uang sebagai biaya penggantian regulator, dan membawa serta beberapa regulator lama milik korban.

Aksi tersebut diketahui bukan yang pertama kali terjadi. Menurut keterangan keluarga, korban sudah dua kali didatangi orang dengan modus serupa dalam sepekan terakhir.

Brian (40), anak korban, mengungkapkan kekhawatirannya. Ia menilai para pelaku telah mengamati kondisi rumah korban dan memanfaatkan situasi ketika korban sendirian di rumah.

“Ini bukan kejadian pertama. Sudah beberapa kali kejadian seperti ini menimpa ibu saya, yang intens nya dari 2023 sampai sekarang. Mereka tahu kapan rumah dalam keadaan sepi, saat kami tidak di rumah dan tetangga pun sibuk,” kata Brian, Jumat (30/5/2025).

"Dulu, waktu kantornya masih di Bypass, saya sudah dua kali mendatangi manajernya. Yang pertama, saya sampai memohon kepada manajernya. Bahkan, manajer itu sampai datang ke rumah saya," ungkap Brian.

Menurut Brian, yang kedua kalinya terjadi tahun lalu. "Saya sampai menampar dan melempar kursi ke manajer itu. Saya sudah suruh dia melaporkan saya ke polisi, tapi dia tidak mau. Malah, setelah kejadian itu, kantor mereka pindah dari Bypass. Saya tidak tahu di mana kantor mereka sekarang," kata Brian bernada kesal sambil menambahkan bahwa pada kejadian-kejadian sebelumnya tidak ada bukti. "Sempat pasang CCTV tapi rusak. Sekarang baru pasang lagi CCTV baru," katanya.

Merasa dirugikan dan khawatir kejadian serupa terus berulang, keluarga korban akhirnya melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Hingga saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti, termasuk rekaman CCTV.

Kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap kedatangan orang tak dikenal yang mengaku sebagai petugas. Pemerintah nagari dan pihak kepolisian diharapkan dapat memberikan sosialisasi dan himbauan agar warga, terutama kelompok rentan seperti lansia, tidak mudah percaya terhadap pihak luar tanpa identitas resmi.

Bagi warga yang mengalami kejadian serupa, diimbau untuk segera melapor ke pihak berwajib agar pelaku dapat segera ditindak sesuai hukum yang berlaku. (*)

Editor : Wahyu Sikumbang

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut