get app
inews
Aa Text
Read Next : Resmi Dilantik, Hendra Hendarmin Pimpin KONI Bukittinggi 2025–2029, Wartawan Juga Ambil Peran

Wako Ramlan Optimis Jalan Sudirman Jadi Simbol Kota Lama Modern Bukittinggi

Jum'at, 27 Juni 2025 | 14:42 WIB
header img
Penampakan koridor Jalan Sudirman Bukittinggi yang akan ditata sebagai kawasan kota lama berwawasan sejarah dan budaya lokal. (Foto: Wahyu Sikumbang)

BUKITTINGGI, iNewsPadang.id — Wali Kota Bukittinggi, H. Ramlan Nurmatias, S.H., Dt. Nan Basa menyatakan optimisme tinggi terhadap masa depan Kota Bukittinggi setelah ditetapkan sebagai salah satu dari sepuluh daerah percontohan nasional dalam program penyusunan konsep perencanaan kota terpadu.

Dalam pertemuan bersama Tim Konsultasi Integrated City Planning (ICP) yang berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota pada 26 Juni 2025, Ramlan menegaskan komitmennya untuk menjadikan proyek ini sebagai momentum kebangkitan kawasan kota lama di Jalan Sudirman dan sekitarnya.

“Saya sangat optimistis, karena konsep ini tidak hanya memoles fisik kota, tetapi juga menghidupkan kembali nilai sejarah dan budaya yang sudah lama menjadi jantung kehidupan masyarakat Bukittinggi,” ujar Ramlan dengan penuh semangat.

Program ini merupakan kerja sama antara United Nations Development Program (UNDP) dan Kementerian PUPR, didukung oleh dana dari Bank Dunia.

Bukittinggi menjadi satu dari sepuluh wilayah di Indonesia yang terpilih untuk dijadikan sampel dalam pengembangan kota terpadu berbasis place making—pendekatan perencanaan yang menekankan keunikan lokal dan partisipasi masyarakat.

Selain Bukittinggi, kota dan kabupaten lainnya yang turut menjadi bagian dari program ini antara lain Kabupaten Belitung, Kabupaten Mempawah, Kota Samarinda, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kota Gorontalo, Kabupaten Morowali, Kabupaten Konawe, Wedha–Kabupaten Halmahera Tengah, dan Kota Sorong.

Wali Kota Ramlan menilai, terpilihnya Bukittinggi bukanlah suatu kebetulan, melainkan pengakuan atas potensi besar yang dimiliki kota ini.

“Kita punya sejarah panjang sebagai bagian penting dalam perjalanan bangsa, mulai dari zaman kolonial hingga menjadi ibu kota Pemerintahan Darurat Republik Indonesia tahun 1948. Kita juga memiliki kekuatan budaya, komunitas kreatif, dan masyarakat yang aktif berpartisipasi,” tambahnya.

Sebelumnya, Tim ICP yang dipimpin oleh Fachmy Sugih Pradifta, ST, MT telah melakukan kajian mendalam sejak 23 Juni 2025. Tiga kawasan awal direkomendasikan sebagai kandidat prioritas, yaitu kawasan Jam Gadang, koridor Jalan Sudirman, dan Panorama Baru.

Namun setelah melalui diskusi dengan berbagai pihak—akademisi, tokoh masyarakat, komunitas sejarah, pelaku UMKM, dan dinas terkait—kawasan kota lama di Jalan Sudirman disepakati sebagai pilot area.

Ramlan berharap kawasan ini nantinya tidak hanya menjadi ruang publik yang layak dan estetis, tapi juga mampu menjadi pusat aktivitas ekonomi, budaya, dan pendidikan informal bagi generasi muda.

“Kami ingin menciptakan ruang kota yang hidup, membumi, dan membanggakan. Bukittinggi harus menjadi contoh bagaimana sejarah dan masa depan bisa berjalan beriringan,” pungkasnya.

Dengan energi kolaboratif dari berbagai pihak, serta semangat kebersamaan masyarakat, Bukittinggi kini melangkah mantap menuju wajah baru sebagai kota lama yang modern—berakar kuat pada sejarah, tetapi terbuka luas pada masa depan. (*)

Editor : Wahyu sikumbang

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut