Pertaruhkan Nyawa Demi Ijab Kabul: Perjuangan Penghulu Menembus Sungai Pasaman

PASAMAN,iNewsPadang.id-Setelah publik dibuat kagum oleh perjuangan seorang bidan yang menyeberangi sungai demi menolong pasien, kini giliran seorang penghulu di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, yang menjadi sorotan.
Namanya Ahad. Ia mempertaruhkan nyawa menembus derasnya Sungai Batang Pasaman demi satu misi,menikahkan sepasang pengantin di Jorong Batang Kundur, daerah terpencil yang tak bisa dijangkau kendaraan.
Hari itu, hujan terus mengguyur. Sungai Batang Pasaman meluap dengan arus yang kencang. Tapi semangat Ahad tak surut. Dengan tas perlengkapan yang dibungkus plastik agar tidak basah, ia menapaki bebatuan sungai dengan hati-hati.
Tubuhnya melawan derasnya air, sementara pikirannya berdoa agar debit sungai tak bertambah.
“Di tengah sungai saya sempat ragu, takut air makin naik. Tapi saya pikir, ini hari yang ditunggu-tunggu mempelai. Tak sampai rasanya kalau saya menyerah,” ungkap Ahad, penghulu KUA Kecamatan Duo Koto.
Perjalanan itu bukan sekadar tugas administratif. Ia adalah simbol pengabdian yang tulus, dedikasi yang tak kenal batas.
Sama seperti perjuangan bidan yang viral sebelumnya, langkah Ahad menggambarkan bagaimana para abdi negara tetap hadir, meski akses tak berpihak.
Kisah ini seharusnya membuka mata. Bahwa masih banyak wilayah di Pasaman yang aksesnya begitu terbatas.
Namun di tengah segala kesulitan itu, semangat pelayanan tetap menyala. Pemerintah daerah sudah semestinya memberi perhatian lebih, agar pengabdian seperti ini tak selalu harus mempertaruhkan keselamatan.
Editor : Agung Sulistyo