Defisit Rp13 Miliar, Wali Kota Bukittinggi Pastikan Angkot & Seragam Gratis Tak Terganggu
BUKITTINGGI, iNEWSPadang.ID — Wali Kota Bukittinggi, Sumatera Bara, Ramlan Nurmatias, menyampaikan jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD terkait Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025.
Penyampaian dilakukan dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Bukittinggi, Selasa, 9 September 2025.
Ketua DPRD Bukittinggi, Syaiful Efendi, menyebut rapat tersebut merupakan tahapan akhir pembicaraan tingkat I atas Raperda Perubahan APBD 2025.
“Dalam rapat paripurna yang diselenggarakan Senin, 8 September 2025 lalu, masing-masing fraksi telah menyampaikan pandangan umum. Selanjutnya, hari ini kita mendengarkan jawaban Wali Kota,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ramlan Nurmatias menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota DPRD atas masukan yang diberikan.

Ia menegaskan bahwa pendapatan daerah akan terus dioptimalkan melalui pajak, retribusi, serta pendapatan transfer sesuai aturan. Sementara itu, belanja difokuskan pada layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan, ketentraman, dan sosial.
“Terkait defisit sebesar Rp13 miliar lebih, APBD akan diatur agar tetap berimbang. Program prioritas, seperti pakaian sekolah gratis, angkot gratis, surau gemilang, perlindungan sosial, event, startup, dan program unggulan lainnya tetap kita jalankan,” kata Ramlan.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi pemerintah dan DPRD untuk mewujudkan kemandirian fiskal serta belanja yang tepat sasaran, baik administratif maupun substantif.
Menanggapi isu strategis, seperti pengelolaan pasar, tata kelola parkir, hingga kota ramah wisata, Ramlan menegaskan adanya perbaikan dalam pengelolaan Pasar Atas dan Pasar Banto sesuai kontrak yang akan berakhir pada 2026.

“Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dilakukan melalui digitalisasi dan peningkatan layanan, percepatan realisasi belanja modal, serta mitigasi risiko. Pemerintah juga memberi perhatian pada isu publik seperti air bersih, sampah, UMKM, ketimpangan sosial, dan digitalisasi layanan publik," ungkap Ramlan, sambil menyebutkan bahwa seluruh program Perubahan APBD 2025 disusun efektif, efisien, dan berpihak pada kepentingan masyarakat.
Editor : Wahyu Sikumbang