Nasib Siswa Menumpang Berakhir? Pembangunan SDN 08 Bukittinggi Dikebut

BUKITTINGGI, iNEWSPadang.ID — Wali Kota Bukittinggi, H.M. Ramlan Nurmatias, meninjau pembangunan lanjutan SDN 08 Campago Ipuah pada Selasa (23/9/2025).
Proyek yang sempat mangkrak sejak 2020 itu kembali dikerjakan sejak 31 Juli lalu dengan anggaran lebih dari Rp4,4 miliar, dan ditargetkan selesai pada 12 Desember 2025. Ramlan menyebut progres pekerjaan saat ini lebih cepat dari jadwal.
“Target dalam kontrak selesai pada 12 Desember mendatang. Tapi kalau laporan pengawas, progresnya plus. Bisa jadi sebelum 12 Desember sudah selesai,” ujarnya. Ia juga memastikan, setelah bangunan utama rampung, akan ada tambahan fasilitas seperti mushalla dan pengadaan mobiler sekolah.
SDN 08 Campago Ipuah sebelumnya terbakar pada 2019. Proses pembangunan ulang sempat dimulai pada 2020 dengan kontrak senilai Rp2,1 miliar, namun dihentikan karena ditemukan pelaksanaan tidak sesuai kontrak.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merekomendasikan perbaikan struktur, sementara Kejaksaan Negeri Bukittinggi juga melakukan penyelidikan terkait dugaan kekurangan volume pekerjaan.
Hasil pemeriksaan menyebut tidak ada kerugian negara, namun kontraktor diwajibkan mengembalikan kelebihan bayar sekitar Rp80 juta.
Wali Kota Bukittinggi sebelumnya periode 2021–2024, Erman Safar, pada masa yang seharusnya dilakukan pembangunan. disebut-sebut lalai sehingga pengerjaan pembangunan berlarut-larut.
Saat itu Erman Safar menegaskan bahwa permasalahan hukum proyek lama harus diselesaikan sebelum pembangunan bisa dilanjutkan.
“Ada aturan yang harus di-clear-kan terlebih dahulu, baru bisa proyek yang bermasalah dilanjutkan penyelesaiannya. Sebagai Walikota saya tidak mau membuat keputusan asal cepat karena ada risiko hukumnya,” kata Erman Safar pada media saat itu, Senin malam (4/11/2024).
Akibat terbengkalainya proyek, 120 siswa SDN 08 harus menumpang belajar di MDTA Masjid Syukra sejak 2021.
Kondisi tersebut menimbulkan berbagai keterbatasan, mulai dari ketiadaan lahan upacara hingga ruang kelas yang bercampur dengan ruang majelis guru. Pengurus masjid bahkan sempat mendesak sekolah segera pindah karena bentrok dengan aktivitas santri.
Komite sekolah, Yonrizal, mengaku kecewa karena bangunan SDN 08 terbengkalai, sementara sekolah lain yang dibangun bersamaan sudah selesai 100 persen. “Sejak Januari 2021 murid kami terpaksa menumpang. Kondisi ini tidak layak untuk pendidikan,” ungkapnya.
Kini, dengan pembangunan yang kembali berjalan, Pemko Bukittinggi berjanji siswa akan bisa menempati gedung baru pada 2026. Ramlan pun mengucapkan terima kasih kepada pengurus Masjid Syukra yang selama ini menampung aktivitas belajar.
Orang tua murid berharap proyek dapat segera rampung agar anak-anak bisa belajar dengan nyaman dan aman di sekolah permanen.
Editor : Wahyu Sikumbang