get app
inews
Aa Text
Read Next : Forum Homestay se-Asia Tenggara Digelar di Sumbar, Promosikan Pariwisata Berkelanjutan

Sumbar Jadi Sorotan ASEAN, Tiga Daerah Siap Menyambut Forum Homestay se-Asia Tenggara

Selasa, 07 Oktober 2025 | 08:09 WIB
header img
Landmark Taman Jam Gadang Bukittinggi, tempat wisata yang tak pernah sepi pengunjung. Delegasi Asean Homestay Forum 2025 dijadwalkan mengunjungi kawasan ini sebagai bagian dari promosi pariwisata budaya Minangkabau. Foto: Wahyu Sikumbang

BUKITTINGGI, iNEWSPadang.ID — Provinsi Sumatera Barat akan menjadi pusat perhatian kawasan Asia Tenggara pada 7–11 Oktober 2025, saat menjadi tuan rumah 2nd ASEAN Homestay Forum (AHF) 2025.

Tiga daerah — Bukittinggi, Tanah Datar, dan Solok — akan menjadi lokasi utama kegiatan yang mempertemukan pelaku homestay, pelaku ekonomi kreatif, akademisi, dan pejabat lintas negara ASEAN.

Rangkaian acara dimulai pada Selasa, 7 Oktober, dengan kedatangan delegasi dari berbagai negara ASEAN di Bandara Internasional Minangkabau, disusul jamuan makan malam oleh Wali Kota Bukittinggi di kediaman resminya di balairung rumah dinas Belakang Balok.

Hari berikutnya, Istana Bung Hatta Bukittinggi menjadi tempat pembukaan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Creative Economy & Tourism”. Acara rencananya dibuka oleh Gubernur Sumatera Barat dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, yang juga menjadi mentor dalam workshop kewirausahaan.

“Sinergi antara ekonomi kreatif dan industri pariwisata bukan hanya mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, tapi juga memperkuat identitas budaya lokal di mata dunia,” ujar Sandiaga Uno beberapa waktu lalu dalam sebuah forum, menegaskan arah pembangunan pariwisata berbasis komunitas.

Selain Sandiaga, forum ini juga menghadirkan Presiden Malaysia Homestay Association (MHA), Wali Kota Bukittinggi H.M. Ramlan Nurmatias, dan Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat sebagai pembicara utama.

Para peserta akan diajak meninjau pelaku UMKM dan destinasi wisata Tabiang Barasok, serta menikmati pertunjukan seni Minangkabau.

Pada 9 Oktober, kegiatan berlanjut ke Tanah Datar dengan Seminar Nasional “Cultural & Tourism” di Gedung Nasional setempat. Seminar dibuka oleh Menteri Kebudayaan Indonesia dengan tema “Warisan Budaya Lokal sebagai Daya Tarik Utama Pariwisata Nasional”.

Diskusi ilmiah juga menampilkan Prof. Dr. dr. Satya Wydya Yenny, akademisi Sumatera Barat yang membahas kearifan lokal Minangkabau sebagai basis wellness tourism atau pariwisata kesehatan.

Rangkaian kemudian berpindah ke Solok pada 10 Oktober, sebagai puncak kegiatan ASEAN Homestay Forum 2025. Bertempat di Kantor Bupati Solok, acara ini dibuka resmi oleh Gubernur Sumatera Barat, Menteri Pariwisata Indonesia, serta dihadiri Presiden IHSA (Indonesia Homestay Association) dan Presiden MHA. Dalam konferensi utama, hadir pula tokoh nasional Dr. Gamawan Fauzi, pejabat Kementerian Luar Negeri, dan Deputi Kementerian Pariwisata.

Deklarasi bersama antara IHSA dan MHA menjadi simbol komitmen penguatan kerja sama homestay di kawasan ASEAN.

Forum ditutup pada malam hari dengan Gala Dinner dan pertunjukan seni Minangkabau di Istana Gubernur Sumatera Barat, Padang. Para peserta dari luar negeri akan bermalam di homestay Kota Padang sebelum bertolak kembali ke negaranya.

Kegiatan ini diharapkan memperkuat posisi Sumatera Barat sebagai laboratorium hidup pariwisata berbasis budaya dan masyarakat.

Melalui homestay, wisatawan diharapkan tidak hanya menikmati keindahan alam, tetapi juga merasakan langsung kehidupan, nilai, dan keramahan khas Minangkabau.

Editor : Wahyu Sikumbang

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut