Ketum DPP KNPI Sesali Opini Menyesatkan Ferry Irwandi soal Bencana Sumatera
JAKARTA, iNewsPadang.id - Ketua Umum DPP KNPI, Haris Pertama, menyesali pernyataan selebgram Ferry Irwandi yang menyebut tidak adanya bantuan dari pemerintah terhadap korban bencana alam di Sumatera termasuk vanjir Sumbar dan adanya kejadian horor pemerkosaan di daerah bencana tersebut dalam siaran youtube Ferry Irwandi.
Menurut Haris, pernyataan tersebut berpotensi menimbulkan kegaduhan di tengah situasi darurat dan dapat memprovokasi masyarakat yang sedang terdampak bencana.
“Kalau memang niat awalnya adalah membantu, itu sudah sangat baik. Tapi jangan kemudian berbicara seenaknya di ruang publik dengan narasi seolah-olah negara tidak hadir dan kejadian horor pemerkosaan di lokasi bencana. Itu bisa memancing emosi warga yang sedang dalam kondisi rentan,” ujar Haris dalam keterangannya, Minggu (7/12/2025).
Haris menegaskan, dalam kondisi bencana, yang paling dibutuhkan masyarakat adalah ketenangan, solidaritas, dan kolaborasi, bukan narasi provokatif yang berpotensi memperkeruh suasana. Ia mengingatkan bahwa bantuan kemanusiaan bukan ajang pencitraan, apalagi dijadikan alat untuk membangun opini yang tidak berdasar dan provokatif.
“Negara tidak pernah bekerja sendirian. Penanganan bencana memang harus melibatkan semua unsur, mulai dari pemerintah pusat, daerah, TNI-Polri, hingga relawan dan organisasi masyarakat. Tapi bukan berarti pemerintah absen,” tegasnya.
Haris juga menyampaikan bahwa KNPI sejak awal Desember telah bergerak langsung membantu korban bencana, dimulai dari Sumatera Barat dan berlanjut hingga ke wilayah Aceh. Aksi kemanusiaan tersebut dilakukan bersama jajaran DPD KNPI daerah, termasuk DPD KNPI Aceh.
“Kami turun langsung ke lapangan. Kami melihat sendiri bagaimana berbagai elemen bergerak, termasuk pemerintah dan aparat. Bantuan logistik, evakuasi, hingga layanan darurat terus berjalan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Haris menyatakan keyakinannya bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada fase tanggap darurat, tetapi juga telah menyiapkan langkah-langkah rekonstruksi dan pemulihan pascabencana, termasuk pembangunan kembali kota-kota yang mengalami kerusakan parah.
“Kami optimistis pemerintah bekerja serius, bukan hanya menyalurkan bantuan awal, tetapi juga menyiapkan pemulihan jangka panjang agar masyarakat bisa kembali bangkit,” katanya.
Haris mengajak seluruh pihak, termasuk para figur publik dan influencer di media sosial, untuk lebih bijak dalam menyampaikan informasi terkait bencana.
“Silakan membantu, silakan bersuara, tapi jangan sampai ucapannya justru melukai perasaan korban atau memprovokasi masyarakat. Saatnya kita bersatu, bukan saling menyalahkan,” pungkas Haris.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta