Update Gempa 4,6 Disusul 10 Gempa Susulan hingga Magnitudo 4,7, Rumah Warga Agam Retak
AGAM, iNEWSPadang.ID — Rentetan gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Kabupaten Agam dan sekitarnya, Sumatera Barat, Minggu pagi (28/12/2025).
Gempa utama berkekuatan magnitudo 4,6 terjadi pada pukul 09.11 WIB, disusul sepuluh kali gempa susulan dengan magnitudo tertinggi mencapai 4,7.
Getaran beruntun tersebut mengakibatkan sejumlah rumah warga di Kecamatan Palembayan mengalami retakan, terutama pada dinding dan tiang bangunan.
Data BMKG mencatat gempa pertama bermagnitudo 4,6 terjadi pada koordinat 0,17 Lintang Selatan dan 100,10 Bujur Timur, atau sekitar 18 kilometer timur laut Agam, dengan kedalaman 10 kilometer.
Empat menit kemudian, gempa susulan terkuat bermagnitudo 4,7 kembali terjadi di lokasi yang hampir sama, yakni 0,17 LS dan 100,11 BT, pada kedalaman 10 kilometer.

Aktivitas gempa berlanjut dengan beberapa gempa susulan lain, di antaranya bermagnitudo 3,2 pada pukul 09.51 WIB, magnitudo 2,9 pada pukul 10.01 WIB, hingga magnitudo 2,0 menjelang siang hari.
BMKG memastikan rangkaian gempa tersebut merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Kajay–Talamau dan tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan peta guncangan, gempa dirasakan cukup kuat di Agam, Pasaman, Pasaman Barat, dan Bukittinggi dengan intensitas III–IV MMI, sementara getaran lebih lemah dirasakan hingga Padang Panjang dan Payakumbuh.
Di Kecamatan Palembayan, gempa terasa signifikan karena wilayah ini masih dalam tahap pemulihan pascabanjir bandang. Relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Sumatera Barat yang bertugas di posko dapur umum Palembayan mengungkapkan bahwa getaran membuat warga panik dan menghentikan aktivitas.
Muhammad Tsabit, relawan MDMC, mengatakan kondisi bangunan yang sebelumnya sudah rapuh kembali terdampak. “Gempa susulan membuat retakan di rumah warga makin terlihat. Kami langsung meminta warga keluar rumah dan menjauh dari bangunan yang berisiko runtuh,” ujarnya.

Seismograf Pos Pengamatan Gunung Api Marapi di Bukittinggi mencatat gempa utama diikuti sepuluh gempa susulan hingga pukul 10.30 WIB. Petugas pos pengamatan memastikan rangkaian gempa tektonik tersebut tidak memengaruhi aktivitas Gunung Marapi dan kondisi gunung api masih dalam status normal.
Hingga Minggu siang, tidak ada laporan korban jiwa akibat kejadian ini. Aparat nagari bersama tim terkait masih melakukan pendataan jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan, sembari mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan dan menghindari bangunan yang mengalami keretakan serius.
Editor : Wahyu Sikumbang