Kesal dengan Alquran, Dokter Cantik Ini Malah Jadi Mualaf

ALQURAN adalah panduan hidup umat Islam selama berada di dunia. Alquran menuntun kehidupan di dunia dan bekal di akhirat.  Namun ada saja kalangan yang kesal bahkan membeci Alquran seperti yang dirasakan Myriam Francois. Myriam Francois sempat meluapkan amarahnya kepada Alquran.

Dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Ape Astronaut, belum lama ini, Myriam Francois merupakan doktor lulusan Oxford University, Inggris. 

Dulunya ia adalah non-Muslim, tapi sejarah Islam di Eropa cukup terkenal.

Saat perempuan cantik ini masuk universitas, ia dikelilingi oleh teman-teman Muslim, di antaranya dari Somalia, Maroko, hingga Aljazair. Perilaku Islam sangatlah kuat di tempatnya, bahkan menjadi topik menarik untuk dibahas.

Kemudian Myriam bertanya kepada dosennya terkait filososfi dalam beragama. Namun jawaban yang didapatkan yaitu mereka menuduh Yesus dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam adalah penipu. Selain itu, sudah banyak orang meninggalkan agama karena diklaim zaman sudah makin berkembang.

Lantas, pandangan Myriam terhadap Islam pun makin menyempit, serta ia cukup kesal dengan Alquran.

Lebih lanjut, hidayah dari Allah Subhanahu wa ta'ala perlahan datang kepada Myriam. Ia berteman baik dengan para Muslimah di kampusnya. Myriam mengatakan sahabat-sahabatnya itu tidak pernah memandang sebelah mata dirinya.

"Bagiku yang benar-benar menjadi titik balik adalah aku menjalin persahabatan dengan beberapa Muslim di universitasku yang taat dan menjalankan syariat Islam," tuturnya.

Selain itu, teman-teman Muslimah-nya juga dapat menyadarkan Myriam tentang agama. Bukan menggurui, tapi mereka memperlihatkan akhlak yang baik kepada Myriam.

Kemudian perlahan Myriam makin ingin mempelajari Islam, bahkan ia juga belajar Alquran beserta kandungan di dalamnya.

"Mereka benar-benar mengubah pandanganku tentang para Muslimah," tuntasnya.

Wallahu a'lam bishawab.

Lihat Juga: Doktor Cantik Lulusan Oxford Ini Jadi Mualaf Usai Kesal dengan Alquran

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta