"Menyebut nama Indonesia tidak akan lepas dari dari sosok Bung Karno, tokoh yang menjadi kebanggaan kader-kader muda Muhamamdiyah yang juga merupakan kakek kandung Mbak Puan," kata Cak Nanto.
Bung Karno adalah kader Persyarikatan Muhammadiyah. Dalam banyak catatan sejarah, sang proklamator itu menganggap KH. Ahmad Dahlan sebagai sosok revolusioner yang membawa nilai islam yang progresif serta inklusif. Hal itu selaras dengan gagasan besar Bung Karno kala itu.
"Perjuangan Bung Karno dalam membangun bangsa dan negara tentunya tidak lepas dari semangat dakwah Islam berkemajuan yang menjadi fondasi perjuangan Muhammadiyah," kata Cak Nanto.
Cak Nanto menilai, semangat perjuangan Bung Karno itu lah yang kemudian menjadi semacam tautan hati dan jiwa antara kader Pemuda Muhammadiyah Puan Maharani dalam rangka bersinergi dan bersama membangun bangsa.
"Semoga hingga hari-hari esok, hubungan erat antara kader Pemuda Muhammadiyah dan Mba Puan Maharani bisa terus terjalin dalam berbagai program perjuangan yang bertujuan untuk mengajak pada kebaikan dan menampilkan islam yang sejuk, islam yang rahmatan lil ‘alamin," tutup Cak Nanto.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta