"Beruntung saya ditempatkan di International Space Station (ISS) karena posisinya yang tepat berada di dekat bumi. Jadi saya bisa melihat langsung bumi," ucap Sheikh Muszaphar Shukor.
Praktek sholat dan puasa yang dilakukan oleh Sheikh Muszaphar Sukhor kemudian dicatat dalam sebuah buku. Setelahnya catatan itu dikompilasi dengan seluruh pendapat ulama dan cendekiawan Islam di Malaysia mengenai panduan tata cara sholat yang mereka buat untuk Sheikh Muszaphar Shukor.
Kini buklet itu telah selesai dengan judul "A Guideline of Performing Ibadah at the International Space Station (ISS)". Buklet itu tentu jadi hal yang istimewa buat Sheikh Muszaphar Shukor.
Nama Sheikh Muszaphar Shukor sebenarnya tidak asing buat masyarakat Indonesia. Warga Malaysia itu pernah datang ke Indonesia mengunjungi Observatorium Boscha Bandung bersama Menristek yang saat itu dijabat Kusmayanto Kadiman pada Sabtu 15 Desember 2007.
“Kedua orang tua saya sebenarnya asli Minangkabau, Sumatera Barat. Jadi saya bisa disebut Angkasawan Melayu," ujarnya waktu itu. Sheikh Muszaphar Shukor diketahui merupakan pelajar sekolah menengah di Maktab Rendah Sains Mara (MRSM) Muar, dari 1985-1989 dan tinggal 5 tahun di asrama selama proses belajar di sekolah menengah tersebut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta