PASAMAN,iNewsPadang.id-Kesedihan mendalam tergambar jelas di wajah Roli Efendi, seorang peternak lokal, saat harus melepas sapi kesayangannya untuk disembelih sebagai hewan kurban Presiden Republik Indonesia pada Iduladha 1446 Hijriah.
Sapi jantan jenis Simental berbobot 800 kilogram itu telah dirawat Roli selama lebih dari dua setengah tahun. Hubungan emosional yang terjalin begitu kuat membuat perpisahan ini terasa berat.
Roli tak kuasa menahan air mata ketika menyaksikan proses pemotongan hewan kurban tersebut. Sapi yang telah ia rawat sejak lahir ini merupakan hasil inseminasi buatan yang ia lakukan sendiri. Setiap hari, sapi itu diberi perawatan ekstra: pakan tambahan berupa ampas tahu, suplemen vitamin, serta pemeriksaan kesehatan rutin oleh petugas dinas peternakan.
“Berat rasanya melepas, tapi saya juga bangga. Sapi dari desa bisa jadi hewan kurban Presiden,” ujar Roli dengan mata berkaca-kaca.
Sapi tersebut dibeli oleh pihak Sekretariat Negara seharga Rp70 juta. Namun, bagi Roli, nilai emosional sapi itu jauh lebih tinggi dibanding harga jualnya. Ia menganggap sapi itu sudah menjadi bagian dari keluarganya.
Peristiwa ini menjadi bukti bahwa peternak lokal dari daerah pun mampu menghasilkan ternak unggulan yang layak menjadi persembahan terbaik untuk kurban pemimpin negara.
Editor : Agung Sulistyo
Artikel Terkait