Di balik keberhasilan ini, ada kerja kolaboratif yang terstruktur dan terukur. Direktur RSAM, drg. Busril, menyebut bahwa pencapaian ini merupakan hasil sinergi dari semua unsur rumah sakit, dari jajaran manajemen hingga petugas medis dan nonmedis.
“Semua pihak di RSAM bekerja keras, termasuk manajemen dan seluruh civitas hospitalia, dengan memenuhi syarat utama seperti layanan, sarana-prasarana, administrasi, dan sumber daya manusia,” jelasnya.
RSAM tidak hanya mengejar kelengkapan fasilitas, tetapi juga memperkuat kualitas layanan spesialis dan subspesialis sesuai dengan standar rumah sakit Kelas A.
Setiap aspek dinilai secara ketat oleh Kementerian Kesehatan, termasuk ketersediaan tempat tidur minimal 250 unit, alat kesehatan canggih, dan kompetensi tenaga medis yang memadai.
Seluruh proses tersebut dilakukan dalam semangat transformasi menuju rumah sakit rujukan utama di Sumatera Barat.
Proses naik kelas ini juga selaras dengan arah kebijakan nasional. Dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029, RSAM ditetapkan sebagai pusat pengembangan layanan KJSU—Kanker, Jantung, Stroke, dan Uronefrologi—serta KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
Editor : Wahyu Sikumbang