Sementara itu, Gubernur Mahyeldi mengingatkan agar rapat evaluasi tidak hanya menjadi kegiatan seremonial. Ia menekankan pentingnya diskusi, tukar pengalaman, dan rumusan solusi nyata dari permasalahan yang ditemui di lapangan.
“Kita mendorong agar lebih memperhatikan pembangunan perumahan berbasis kearifan lokal. Sumbar memiliki budaya dan arsitektur rumah adat yang bisa diintegrasikan dengan konsep modern,” kata Mahyeldi.
Mahyeldi menambahkan, rumah yang dibangun tidak hanya harus layak huni, tetapi juga mencerminkan identitas masyarakat Minangkabau.
Dalam rapat evaluasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Agam mendapat apresiasi khusus. Sekda Kab Agam, Dr. Mhd. Lutfi, menerima piagam penghargaan dari Ditjen Perumahan Perdesaan sebagai pemerintah daerah terbaik dalam penganggaran sektor perumahan pada APBD kabupaten/kota delineasi perdesaan.
"Kemarin Gubernur juga mengajak kabupaten dan kota termasuk kita di Agam untuk menghadirkan inovasi, baik dari segi kebijakan, pembiayaan, maupun teknologi agar program pembangunan perumahan semakin tepat sasaran dan berdampak langsung bagi masyarakat," ujar Lutfi saat ditemui di rumah dinasnya, Sabtu (27/9/2025).
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait
