PADANG PANJANG,iNewsPadang.id — Kegiatan belajar di SMAN 1 Sumatera Barat terpaksa dihentikan sementara. Keputusan ini diambil setelah puluhan siswa sekolah unggulan berasrama tersebut terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Awalnya, hanya belasan siswa yang mengeluhkan gejala seperti batuk, pilek, dan sesak napas. Namun dalam waktu singkat, jumlah siswa yang sakit meningkat hingga 42 orang. Kondisi ini membuat pihak sekolah segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang.
Dari hasil pemeriksaan medis, seluruh siswa yang mengalami keluhan dinyatakan positif terserang ISPA. Penularan berlangsung cepat karena sebagian besar siswa tinggal bersama di asrama sekolah.
“Kami mengambil langkah cepat dengan menghentikan sementara kegiatan belajar tatap muka untuk memutus rantai penularan,” ujar Surya Netti, S.Pd., M.Pd, Kepala SMAN 1 Sumatera Barat, saat dikonfirmasi pada Rabu (15/10/2025).
Menurut Surya, faktor utama penyebab meningkatnya kasus ISPA di sekolahnya adalah perubahan cuaca ekstrem dan paparan abu vulkanik Gunung Marapi yang masih sering terbawa angin hingga ke kawasan Padang Panjang.
“Lokasi sekolah kami memang relatif dekat dengan Gunung Marapi. Saat erupsi terjadi, abu vulkanik mudah terbawa angin dan bisa memicu gangguan pernapasan,” jelasnya.
Pihak sekolah bersama Dinas Kesehatan kini terus memantau kondisi kesehatan para siswa yang dirawat di asrama maupun dipulangkan sementara ke rumah masing-masing. Aktivitas belajar direncanakan akan kembali dibuka setelah kondisi benar-benar aman dan seluruh siswa dinyatakan pulih.
Editor : Agung Sulistyo
Artikel Terkait
