Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Arry Yuswandi, menyampaikan kebanggaan atas terselenggaranya MTQN ke-41 dengan baik di Bukittinggi. Ia menegaskan bahwa MTQ bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan ikhtiar bersama untuk menanamkan kecintaan terhadap Al-Qur’an dan Hadis sebagai pedoman hidup.
“Kita harus menghadirkan Al-Qur’an sebagai rujukan dalam membangun karakter masyarakat Sumatera Barat yang beriman dan berakhlak mulia,” ujarnya, seraya berharap nilai-nilai Al-Qur’an terus membumi dalam kehidupan sosial, pemerintahan, dan pembangunan daerah.
Sebagai tuan rumah, Bukittinggi juga mencatat sejarah dari sisi prestasi kafilah. Sebanyak 29 kafilah Bukittinggi berhasil lolos ke babak final, jumlah terbanyak sepanjang keikutsertaan kota ini dalam MTQ tingkat provinsi. Wakil Wali Kota Bukittinggi selaku Ketua LPTQ menyebut capaian tersebut sebagai hasil pembinaan yang konsisten dan dukungan banyak pihak. “Alhamdulillah, 29 kafilah kita masuk final. Ini sejarah baru bagi Bukittinggi dan menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas generasi Qur’ani,” ucap Ibnu Asis.
Tim kontingen Kota Bukittinggi pada Musabaqah Tilawatil Qur’an Nasional ke-41 tingkat Provinsi Sumatera Barat berfoto bersama saat kegiatan dimulai. Foto: Istimewa
Rangkaian MTQN ke-41 sendiri telah dimulai sejak pawai taaruf yang dibuka langsung oleh Wali Kota Bukittinggi pada 13 Desember 2025, diikuti kontingen dari 19 kabupaten dan kota se-Sumatera Barat. Antusiasme masyarakat yang tinggi sejak awal hingga penutupan menjadi penanda kuat bahwa MTQ tidak hanya menjadi agenda rutin, tetapi juga peristiwa kolektif yang mempererat kebersamaan, memperkuat syiar Islam, dan menggerakkan berbagai sektor kehidupan.
Dengan berakhirnya MTQN ke-41 tingkat Provinsi Sumatera Barat, Bukittinggi tidak hanya mencatatkan diri sebagai tuan rumah yang sukses secara teknis dan prestasi, tetapi juga sebagai kota yang mampu menjadikan MTQ bermakna, berdampak, dan dikenang positif oleh peserta maupun masyarakat luas.
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait
