iNews.id – PADANG, Ratusan kepala keluarga di kawasan Jalan Irigasi Pasar Baru, Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, hingga kini masih mengalami kesulitan mendapatkan air bersih pasca banjir bandang yang melanda wilayah tersebut pada 27 November lalu.
Banjir bandang merusak total saluran irigasi yang selama ini menjadi satu-satunya sumber air bersih bagi warga. Akibatnya, sekitar 500 kepala keluarga terpaksa bertahan dalam kondisi serba terbatas untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti mandi, memasak, dan minum.
Tidak hanya saluran irigasi, sejumlah sumur milik warga juga ikut terdampak. Sumur-sumur tersebut mengering dan dipenuhi lumpur, sehingga tidak lagi layak digunakan. Kondisi ini memperparah krisis air bersih yang sudah berlangsung hampir sebulan pascabencana.
Setiap hari, warga meletakkan ember dan galon air di depan rumah, berharap bantuan air bersih dari PDAM maupun pihak terkait segera datang. Bahkan, air hujan yang turun menjadi harapan langka, ditampung untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Kalau tidak ada bantuan air, kami sangat kesulitan. Air hujan pun kami tampung seadanya untuk mandi dan keperluan rumah,” ujar Edy, salah seorang warga setempat.
Hal senada disampaikan Ivan, warga lainnya. Ia berharap pemerintah segera melakukan perbaikan saluran irigasi agar pasokan air bersih kembali normal. “Kami ingin hidup normal lagi seperti sebelum banjir. Air bersih itu kebutuhan utama,” katanya.
Warga berharap pemerintah daerah dan instansi terkait segera mengambil langkah cepat dan konkret untuk memperbaiki infrastruktur air bersih yang rusak, sehingga aktivitas dan kehidupan masyarakat di kawasan tersebut dapat kembali berjalan normal.
Editor : Budi Sunandar
Artikel Terkait
