Terjang Derasnya Arus Sungai, Prajurit Yonif 131/Braja Sakti Selamatkan Lansia di Perbatasan Papua

KEEROM, iNewsPadang.id – Tindakan heroik kembali ditunjukkan oleh prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri 131 Braja Sakti (Satgas Yonif 131/BRS) yang bertugas di wilayah perbatasan Papua. Personel Pos Kaliasin sigap menyelamatkan seorang warga lanjut usia yang hampir hanyut akibat derasnya luapan Sungai Bewani di Kampung Kibay, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua.
Komandan Satgas Yonif 131/BRS, Letkol Inf Dedi Harnoto, pada Minggu (8/6/2025), menyebutkan, peristiwa dramatis tersebut terjadi persis pada hari Minggu pekan lalu.
Saat itu seorang warga bernama Mama Kathrina (54) hendak pulang dari kebun dan berusaha menyeberangi sungai. Naas, air sungai tiba-tiba meluap dengan arus yang kuat, membuatnya terjebak dan nyaris terseret.
Melihat situasi genting itu, personel Satgas Yonif 131/BRS dari Pos Kaliasin tanpa ragu langsung melakukan aksi penyelamatan.
Dengan menggunakan perlengkapan standar dan mempertaruhkan keselamatan, mereka menerjang derasnya arus sungai yang juga dipenuhi batu-batu besar untuk mengevakuasi korban ke tempat aman.
Dansatgas Yonif 131/BRS, Letkol Inf Dedi Harnoto, menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari komitmen tugas prajurit di wilayah perbatasan.
“Ini sudah menjadi tugas sekaligus bentuk pengabdian kami untuk NKRI, terutama bagi masyarakat Papua di perbatasan,” ujarnya.
Aksi penyelamatan tersebut mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Yoseph Nambun (60), Ondoafi atau tokoh adat Kampung Kibay, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam atas kepedulian para prajurit TNI.
“Kami sangat berterima kasih kepada bapak-bapak TNI di sini. Karena sudah bantu mama kami,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Tak hanya menjaga kedaulatan wilayah, keberadaan Satgas Yonif 131/Braja Sakti di tanah Papua juga memberikan rasa aman dan perlindungan bagi masyarakat dalam situasi darurat.
Aksi kemanusiaan seperti ini semakin menguatkan hubungan emosional antara aparat keamanan dan masyarakat perbatasan yang selama ini hidup berdampingan.
Dengan dedikasi dan keberanian yang ditunjukkan, para prajurit Satgas Yonif 131/BRS kembali membuktikan bahwa pengabdian di wilayah perbatasan bukan hanya soal pertahanan, tetapi juga tentang kemanusiaan dan keberpihakan kepada rakyat. (*)
Editor : Wahyu Sikumbang