Festival Tambua Tansa di Bukittinggi makin Bergengsi, 13 Grup SD Bersaing Rebut Piala Wali Kota
Selasa, 30 September 2025 | 16:14 WIB
Salah satu juri, Budi, menegaskan bahwa penilaian didasarkan pada keaslian tradisi, durasi permainan, dan disiplin. “Yang paling utama adalah tetap membawakan tradisi, seperti lagu Atam Maninjau atau Atam Pariaman. Durasi juga dibatasi 10–15 menit. Kalau kurang atau lebih, peserta bisa didiskualifikasi,” ungkapnya.

Dengan dukungan masyarakat, sekolah, dan pemerintah, Festival Tambua Tansa tidak hanya menjadi panggung kreasi anak-anak, tetapi juga simbol kebanggaan atas warisan budaya Minangkabau.
Kegembiraan yang terpancar dari wajah para peserta seakan menegaskan bahwa tradisi ini masih hidup dan akan terus bergema di tengah generasi muda Bukittinggi.
Editor : Wahyu Sikumbang