Kemenkes dan DPR Dorong Warga Limapuluh Kota Produksi Jamu Aman dan Bernilai Ekonomi

LIMAPULUH KOTA,inews Padang.id-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, menggelar kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Aula Pertemuan Pasar Nagari Sialang, Kecamatan Kapur IX, Jumat (10/10/2025).
Acara ini menjadi ajang edukasi bagi masyarakat agar lebih memahami cara pembuatan dan konsumsi jamu yang aman, higienis, serta sesuai standar mutu.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Ketua Tim Kerja Pengendalian Harga dan Pemantauan Pasar Obat Kemenkes, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Limapuluh Kota, unsur Forkopimca, tokoh masyarakat, serta para Wali Nagari se-Kecamatan Kapur IX.
Dalam sambutannya, Ade Rezki Pratama menegaskan pentingnya menjaga warisan budaya jamu agar tetap relevan di era modern.
“Jamu bukan sekadar minuman herbal, tetapi simbol identitas dan kearifan lokal bangsa. Karena itu, pelestariannya harus dilakukan secara ilmiah, higienis, dan bertanggung jawab,” ujar politisi Partai Gerindra tersebut.
Ia menambahkan, pengakuan UNESCO terhadap jamu sebagai warisan budaya dunia mempertegas nilai pentingnya bagi bangsa Indonesia.
Ade juga mengingatkan bahwa pada masa pandemi COVID-19, sekitar 79 persen masyarakat Indonesia memanfaatkan jamu untuk menjaga daya tahan tubuh, dengan bahan populer seperti jahe, kunyit, temulawak, dan serai.
“Yang paling utama bukan hanya mengonsumsi jamu, tapi memastikan bahwa jamu yang diproduksi dan dijual aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya,” tegasnya.
Melalui kegiatan GERMAS ini, Ade berharap warga Limapuluh Kota tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga mampu menjadi produsen jamu yang memahami proses pembuatan yang higienis dan bernilai ekonomi tinggi.
“Dengan pemahaman yang baik, masyarakat bisa memanfaatkan jamu untuk kesehatan sekaligus sebagai peluang usaha,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Pengendalian Harga dan Pemantauan Pasar Obat Kemenkes, Elza Gustanti, menjelaskan bahwa jamu yang layak konsumsi harus memenuhi tiga aspek utama.
“Jamu yang baik harus aman, bermutu, dan bermanfaat,” ungkap Elza dalam paparannya.
Di akhir kegiatan, Ade Rezki Pratama juga menyerahkan bantuan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) senilai Rp100 juta untuk Nagari Galugua, Kecamatan Kapur IX, sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
Editor : Agung Sulistyo