PENYAKIT hati salah satunya suka membanding-bandingkan gaji bulanan, membanding-bandingkan pendapatan orang lain.
Penyakit hati ini menjadi sumber ketidakbahagiaan seseorang. Padahal Allah Ta'ala sudah mengingatkan agar manusia bersyukur dengan apa yang diperoleh.
Dengan sering membanding-bandingkan, kita akan sulit bersyukur. Coba perhatikan hadits berikut ini.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ
“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Muslim, no. 2963)
Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal menyebutkan sifat yang dimaksudkan dalam hadits di atas adalah qanaah.
Apa itu Qanaah?
Disebutkan qanaah berasal dari kata qani’a, yaqna’u, qunuu’an, qana’atan, berarti rida (nerimo), yaitu ar-ridhaa’ bil yasiir minal ‘athoo’, rida dengan pemberian yang sedikit.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta