AGAM, iNEWSPadang.ID — Data terbaru yang dirilis oleh Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat per tanggal 8 Desember 2025 pukul 20.00 WIB menunjukkan bahwa sebelas hari pascabencana sebanyak 2.828 jiwa masih berada dalam kondisi terisolasi total akibat dampak masif bencana hidrometeorologi berupa banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah tersebut.
Meskipun total jiwa terdampak mencapai 5.829 orang, fokus utama penanganan kini tertuju pada pembukaan akses dan distribusi logistik bagi ribuan penduduk yang masih terputus dari dunia luar.
Kondisi terisolasi ini tersebar di lima kecamatan, meliputi Palupuh, Malalak, Matur, Palembayan, dan Tanjung Raya. Kecamatan Palupuh, khususnya di Nagari Pagadih pada Jorong Pagadih Hilia dan Tigo Kampung, dilaporkan masih sangat kritis. Di lokasi ini, alat berat terus dikerahkan untuk membersihkan material longsor yang memutus total jalur transportasi.
Sementara itu, wilayah Kecamatan Matur, seperti Nagari Lawang dan Sipinang, masih menghadapi tantangan serius. Data menunjukkan bahwa seluruh jorong di Nagari Sipinang dan Jorong Pabatungan di Nagari Lawang sepenuhnya terisolasi. Begitu pula di Nagari IV Koto Palembayan, hampir semua jorong, kecuali Jorong Lambeh, masih sulit dijangkau.
Namun, laporan ini juga membawa kabar baik seiring dengan upaya pemulihan infrastruktur yang intensif. Sejumlah nagari dan jorong kini mulai menampakkan aksesibilitas.
Di Kecamatan Malalak, yang sebelumnya menjadi perhatian utama, jalur menuju Campago, Sigiran, Koto Andaleh, dan Limo Badak (Nagari Malalak Utara) dilaporkan sudah bisa diakses menggunakan kendaraan roda dua.
Lompatan pemulihan yang signifikan terlihat di Kecamatan Palembayan. Jorong Silungkang dan Tantamn di Nagari IV Koto Palembayan, serta sejumlah jorong di Nagari Sungai Puar dan Baringin, kini telah bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat.
Hal ini memungkinkan distribusi bantuan logistik dan medis dapat menjangkau sejumlah besar korban terdampak, termasuk di Jorong Data Baringin dan Data Munti.
Bupati Agam, Ir. H. Benni Warlis, MM, Dt. Tan Batuah, saat memimpin rapat koordinasi percepatan penanganan bencana menegaskan bahwa prioritas tim gabungan saat ini adalah memastikan akses ke titik-titik isolasi total dapat segera terbuka, sebelum cuaca ekstrem kembali memburuk.
"Prioritas kami saat ini adalah memangkas angka 2.828 jiwa yang masih terisolasi ini," ujar Benni. "Kami mengerahkan alat berat secara masif di Jorong Pagadih Hilia dan Tigo Kampung di Palupuh, serta memastikan jalur di Malalak yang kini sudah bisa dilalui roda dua dan empat dapat dipertahankan. Proses pembukaan akses di Palembayan dan Matur harus dipercepat demi kelancaran distribusi logistik dan evakuasi mandiri."
Bupati Agam Benni Warlis bersama Dandim 0304/Agam meninjau kawasan terisolir di Kecamatan Palembayan untuk memastikan kondisi warga dan kebutuhan mendesak di lapangan. Foto: Istimewa
Masyarakat di kawasan Tanjung Raya, khususnya di Nagari Paninjauan (Jorong Simpang Dingin) dan Nagari Maninjau, juga masih menghadapi kendala akses, di mana ratusan jiwa dilaporkan terisolasi.
Pemulihan infrastruktur jalan yang terputus akibat amblas dan tertimbun longsor menjadi pekerjaan mendesak yang terus dilakukan oleh tim gabungan TNI, Polri, Basarnas, dan relawan setempat.
Pemerintah daerah mengimbau warga yang telah dijangkau akses agar tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan mengingat Agam masih berada dalam status tanggap darurat bencana.
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait
