BUKITTINGGI, iNEWSPadang.ID — Minang Geopark Run (MGR) 2025 resmi mengusung tema ‘Sumbar Bangkit’ sebagai wujud kepedulian terhadap Sumatera Barat yang terdampak banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem dalam beberapa waktu terakhir. Ajang lari tahunan ini digelar di Kota Bukittinggi dengan penyesuaian jadwal pelaksanaan dari semula 30 November menjadi 21 Desember 2025.
Keputusan penjadwalan ulang tersebut diambil setelah penyelenggara berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Bukittinggi, dengan pertimbangan utama aspek keselamatan peserta. Selain itu, MGR 2025 diarahkan menjadi momentum kebersamaan antara pelari, penyelenggara, pemerintah, dan masyarakat dalam mendukung proses pemulihan daerah terdampak bencana.
Founder Minang Geopark Run, Yv Tri Saputra, mengatakan perubahan jadwal bukan sekadar penyesuaian teknis, melainkan bagian dari komitmen agar event ini tetap relevan dengan kondisi daerah. “Keselamatan pelari adalah yang utama. Di saat yang sama, kami ingin Minang Geopark Run hadir sebagai gerakan yang relevan dengan kondisi daerah. Melalui tema Sumbar Bangkit, kami mengajak pelari dan masyarakat untuk berlari sambil berbagi dan peduli,” ujarnya.
Tahun ini menandai penyelenggaraan Minang Geopark Run untuk keenam kalinya sejak pertama digelar pada 2018. Selain sebagai ajang olahraga, MGR 2025 dirancang menjadi ruang kolaborasi sosial melalui penggalangan dana dan program kepedulian bagi masyarakat terdampak bencana. Salah satunya diwujudkan melalui Virtual Charity Run for Sumbar yang berkolaborasi dengan Kitabisa.com, sehingga masyarakat luas dapat berpartisipasi secara daring. Seluruh donasi yang terkumpul akan disalurkan untuk membantu pemulihan warga dan fasilitas umum di Sumatera Barat.
Wali Kota Bukittinggi didampingi Founder Minang Geopark Run Yv Tri Saputra dan Kadis Pariwisata menyampaikan bahwa Minang Geopark Run 2025 sebagai penggerak sport tourism dan solidaritas pemulihan Sumatera Barat. Foto: Wahyu Sikumbang
Di sisi lain, MGR 2025 juga memperkuat kontribusi terhadap perekonomian lokal melalui Program UMKM Kolaborasi yang melibatkan pelaku usaha di Kota Bukittinggi. Program ini membuka ruang promosi, mendorong peningkatan kunjungan, serta menghadirkan berbagai penawaran khusus bagi peserta lomba.
Dalam rangkaian yang sama, penyelenggara turut meluncurkan Geopark Run Series 2026, sebuah konsep event lari berkelanjutan yang akan digelar di sejumlah kawasan geopark di Indonesia, seperti Geopark Ijen, Geopark Ciletuh, Geopark Belitung, dan Geopark Minang. Rangkaian ini dirancang untuk menggabungkan olahraga, pariwisata, pelestarian alam, dan pemberdayaan ekonomi lokal dalam satu ekosistem yang berkelanjutan. “Geopark Run Series adalah visi jangka panjang kami. Bukan hanya tentang lari, tetapi bagaimana olahraga bisa menjadi pintu masuk untuk mengenal alam, budaya, dan mendorong dampak positif bagi daerah,” kata Yv.
Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menyebut Minang Geopark Run merupakan bagian dari agenda 1001 event dalam kalender pariwisata Kota Bukittinggi. Ia menilai sport tourism terbukti memiliki dampak ekonomi yang luas. “Bertambah banyak orang datang ke Bukittinggi, bertambah tumbuh ekonomi, UMKM, dan sektor lainnya. Imbasnya banyak,” ungkap Ramlan.
Ia menambahkan, semangat kebangkitan Sumatera Barat harus terus dijaga melalui kepedulian bersama. “Sumbar harus bangkit dengan bantuan dan kepedulian. Kita panjatkan doa untuk para korban agar kita cepat bangkit, pulih, dan dijauhkan dari bencana,” katanya.
Konferensi pers MGR 2025 yang digelar di Istana Bung Hatta tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Lila Yanwar. Race Director MGR 2025, Imam Al Akbar, mengungkapkan antusiasme peserta cukup tinggi, dengan sekitar 80 persen pendaftar berasal dari luar Bukittinggi. “Peserta dari Riau tercatat sekitar 1.000 pelari,” ujarnya.
Ribuan peserta memulai lomba lari di kawasan Jam Gadang, Bukittinggi, Minggu (10/8/2025). Foto: Dok. Istimewa
Melalui Minang Geopark Run 2025, penyelenggara berharap ajang ini menjadi simbol optimisme, solidaritas, serta langkah nyata mendukung pemulihan dan kebangkitan Sumatera Barat yang lebih kuat pascabencana.
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait
