AGAM, iNEWSPadang.ID — Pemerintah Kabupaten Agam mulai merealisasikan pembangunan Hunian Sementara (Huntara) bagi warga terdampak bencana di Kayu Pasak, Kecamatan Palembayan. Pembangunan Huntara yang dipusatkan di lapangan SDN 05 Kayu Pasak ini resmi dimulai pada Selasa, 23 Desember, sebagai bagian dari upaya percepatan penanganan pengungsi pascabencana.
Proses pembangunan tersebut ditinjau langsung oleh Bupati Agam Benni Warlis bersama Pengarah BNPB Brigjen Pol (Purn) Ary Laksmana Widjaja serta unsur terkait lainnya pada Kamis, 25 Desember. Dalam kesempatan itu, Benni Warlis menyampaikan bahwa khusus di Kecamatan Palembayan, Huntara dibangun di tiga titik untuk menampung sebanyak 205 kepala keluarga.
Tiga lokasi pembangunan Huntara tersebut berada di lapangan SDN 05 Kayu Pasak, lapangan bola Kayu Pasak Timur, dan lapangan bola Tantaman. Benni mengatakan, pembangunan Huntara telah dimulai dan dikerjakan oleh personel TNI Angkatan Darat yang terlibat langsung di lapangan. Ia optimistis target penyelesaian dapat tercapai sesuai rencana.
“Alhamdulillah, hari ini pembangunannya sudah dimulai. Pekerjanya dari TNI AD dan terlihat sangat antusias. Di lokasi ini kita targetkan tanggal 30 sudah selesai,” ujar Benni Warlis.
Bupati Agam Benni Warlis bersama Pengarah BNPB Brigjen Pol (Purn) Ary Laksmana Widjaja meninjau pembangunan Hunian Sementara di lapangan SDN 05 Kayu Pasak, Kecamatan Palembayan, Kamis (25/12). Foto: Wahyu Sikumbang
Bupati Benni menjelaskan, pembangunan Huntara menjadi solusi sementara agar para pengungsi yang selama ini tinggal berdesakan di lokasi pengungsian, termasuk ruang kelas sekolah, dapat segera menempati hunian yang lebih layak. Setiap kepala keluarga nantinya akan menempati satu unit Huntara.
“Kondisi pengungsi yang berdempet-dempetan tentu berdampak pada kesehatan. Setelah Huntara selesai, mereka akan menempati unit masing-masing sampai nantinya direlokasi ke hunian tetap,” katanya.
Selain di Palembayan, Pemkab Agam juga membangun Huntara di tujuh lokasi lain yang tersebar di Kecamatan IV Koto, Malalak, Palupuah, dan Tanjung Raya. Secara keseluruhan, Huntara tersebut akan dihuni oleh 518 kepala keluarga terdampak bencana di berbagai wilayah Kabupaten Agam.
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait
