Bupati Agam juga mengapresiasi dukungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sejak awal terus mengawal proses penanganan bencana di daerahnya. Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat menjadi kunci percepatan pemulihan.
“Ini membuktikan Pemkab Agam tidak sendiri. Dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi sangat berarti, apalagi masa tanggap darurat baru saja diperpanjang selama 14 hari ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Pengarah BNPB Brigjen Pol (Purn) Ary Laksmana Widjaja menegaskan komitmen BNPB untuk mendukung penuh pembangunan Huntara di Kabupaten Agam. Ia menilai percepatan pembangunan sangat penting, terutama karena sebagian pengungsi saat ini masih menempati ruang kelas di SDN 05 Kayu Pasak.
“Jika Huntara tidak segera dibangun, proses belajar mengajar tentu akan terganggu. Semester dua akan dimulai 5 Januari 2026, sehingga pembangunan Huntara dan pemulihan pendidikan harus berjalan bersamaan,” kata Ary.
Ia menyebutkan, pembangunan Huntara di lapangan SDN 05 Kayu Pasak ditargetkan selesai pada 30 Desember 2025, dilanjutkan dengan proses finishing hingga 2 Januari 2026. Setelah itu, akan dilakukan penyerahan kunci kepada warga yang berhak, sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat kembali berjalan normal.
Ary juga mengajak berbagai pihak, termasuk para donatur, untuk terus memberikan dukungan selama masa tanggap darurat yang diperpanjang, guna memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak bencana dapat terpenuhi dengan baik.
Editor : Wahyu Sikumbang
Artikel Terkait
