get app
inews
Aa Text
Read Next : Warga Kapur IX Keluhkan Kelangkaan Solar Subsidi, Harus Tempuh 52 Km ke SPBU Terdekat

100 Hari Kerja Bupati-Wabup SAKATO, Mahasiswa PPNP Gelar Aksi di Kantor Bupati Limapuluh Kota

Rabu, 04 Juni 2025 | 11:26 WIB
header img
Mahasiswa PPNP berorasi di depan Kantor Bupati Limapuluh Kota, Rabu (4/6/2025), dalam aksi damai memperingati 100 hari kerja pemerintahan SAKATO.

LIMAPULUH KOTA,iNewsPadang.id - Puluhan mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (PPNP) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Rabu (4/6/2025). Aksi ini bertepatan dengan 100 hari kerja pasangan Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota, Safni-Ahlul Badrito Resha atau yang dikenal dengan singkatan SAKATO.

Massa aksi berjalan kaki dari kampus menuju kantor pemerintahan di kawasan Bukik Limau, Kecamatan Harau. Mereka tiba sekitar pukul 09.00 WIB dan langsung melakukan orasi di depan lobi utama kantor bupati.

Dalam aksinya, mahasiswa membawa sejumlah spanduk dengan berbagai tuntutan dan kritik terhadap kebijakan pemerintah daerah. Beberapa tulisan yang terlihat di antaranya berbunyi, “100 Hari, 100 Pertanyaan Tanpa Jawaban”, “Korupsi Seragam Sekolah: Tertutup Tapi Belum Tuntas”, serta “Harga Gambir Murah, Petani Resah”.

“Kami datang untuk menyampaikan aspirasi rakyat yang belum didengar. Pemerintah jangan hanya sibuk seremonial,” kata salah satu orator aksi.

Mahasiswa menyoroti sejumlah isu, mulai dari persoalan rokok ilegal, kemiskinan, pertambangan tanpa izin (illegal mining), hingga minimnya transparansi serta akses terhadap kepala daerah.

Aksi sempat memanas ketika massa mencoba memasang spanduk besar bertuliskan “Gedung Ini Disegel oleh Mahasiswa PPNP: Wanted Bupati Limapuluh Kota”. Aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berjaga kemudian meminta mahasiswa untuk tidak mendekati pintu utama.

Pihak perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota juga meminta mahasiswa untuk menunggu karena Bupati dan Wakil Bupati tengah menghadiri penutupan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).

Namun, massa tetap bertahan dan terus menyuarakan tuntutannya. Mereka juga menyanyikan lagu-lagu perjuangan dan menyerukan solidaritas kepada sesama mahasiswa untuk tetap menjaga ketertiban aksi.

“Kami tidak akan menerima makanan atau minuman dari luar. Kami jaga sikap, kami jaga misi,” ujar salah seorang koordinator lapangan.

Editor : Agung Sulistyo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut